Read Me

Selasa, 08 Desember 2015

“Thothok Lawang: Ketuk Pintu”

picture source: www.duniaku.net

Tibalah saatnya aku menginjak usia dimana mama tidak lagi minta pulsa tapi lebih dari itu, ya mama minta mantu. Kini usiaku 22 tahun menjelang 23 tahun dan status ku adalah wanita single (dibaca: jomblo). Jadi cewek itu serba salah, salah kalo pas punya pacar terlalu berharap segera dinikahin padahal si pacar masih belum ada keinginan untuk segera melangsungkan pernikahan dengannya karna alasan belum mapan dan sedang meniti karir. Salah juga kalo pas ada orang yang tiba-tiba datang ke rumah dan menanyakan ke orang tua apakah anak gadisnya sudah ada yang punya atau belum dan ingin meminangnya tapi si anak gadis masih enggan. Kenapa salah? Kalo menurut sudut pandangku pada kasus ini itu sih ada banyak alasan. Misalnya kalo diliat dari sudut pandang agama, kan emang harusnya menikah adalah melalui ta’aruf dan dipertemukan oleh pihak ketiga, kalo cocok langsung nikah. Kalo dilihat dari norma kesopanan ato adat istiadat nih (khususnya Jawa), kenapa nolak kalo nggak ada alasan tepat? Sekolah udah nggak, calon lain juga belum ada, terkadang juga buat yang nggak suka ada yang bilang matrelah apalah, banyak.hahahha, serba salah kan??? Padahal jadi cewek itu ribet, bukan? Kalo keseringan nolak pun juga orang yang mau datang meminang takut, jadi enggan dll, kalo asal terima juga nggak mungkin karna menikah adalah sekali seumur hidup (bagi aku pribadi, nggak tau juga kalo bagi kamu, secreat reader ku). Jadi gimana menurut kamu?

Jadi gini lho, yang panjang lebar itu tadi pengantar buat kali ini aku ngomongin soal thothok lawang alias nakokno alias indikasi melamar/awalan melamar. Ya gitu deh jadi cewek itu, “Ujian Bagi Seorang Wanita Adalah Kesabaran, Sedangkan Cobaan Bagi Seorang Pria Adalah Keberanian” itu adalah kata-kata yang pernah aku baca dan selalu aku ingat karna emang setuju banget sama kata-kata itu. Jadi buat kamu yang merasa pria, hendaknya lebih tegas dan jangan kebanyakan bimbang selagi kamu telah menemukan sosok wanita yang tepat untuk menemani sisa hidupmu. Nggak cuman bagimu, tapi juga bagi keluargamu. Karna kalo ngomongin soal nikah itu bukan soal aku dan kamu lagi tapi tentang keluarga mu dan keluarga ku yang akan menjadi keluarga kita.

Sebenernya ketika kamu nanya bagaimana kita tahu dia adalah jodoh kita, aku pun sering mempertanyakan hal tersebut. Sebatas yang aku tahu, jodoh telah ditentukan jauh sebelum kita dilahirkan dan seseorang pernah menjawab pertanyaan di atas itu dengan jawaban yang sebenernya benar tapi kuran grrrrrrrrrrrrr. Dia jawab bahwa kita tau dia jodoh kita ketika dia menikah dengannya. :D

Selama kita tau masih muda, single, dan belum nikah, menurutku sih bukalah hati untuk siapa pun yang ada niatan baik dengan kita. Nggak usah lah ngeliat dia tampan, cantik, ataupun kaya, karna semua itu nggak bakal dibawa mati kok. Carilah berdasarkan ajaran agama dan utamakan karna agamanya. Maukan nantinya ke JANNAH bersamanya? Kalo aku sih mau bangeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttttt!!!!!! Kalo misal ngomongin soal kemapanan seseorang, wajar sih menurut ku. Jadi pantang menyerah aja buat berkarir dan berusaha. Kan memang sebagai manusia kita wajib beribadah seakan bakalan mati besok dan bekerja seakan bakalan hidup selamanya. Tapi kemapanan bukanlah alasan utama buat menunda pernikahan. Bukankah Allah menjamin rezeki kita selama kita berusaha? Danbukankah menikah akan memperlancar rejjeki kita? Karna memang menikah adalah ibadah dan sejatinya hukumnya sunnah, meskipun hukumnya dapat berubah sesuai niatan mereka masing-masing.

Balik lagi soal thothok lawang. Jika kamu adalah wanita dan mengalami kegalauan dimana ada orang datang kerumah, memiliki niatan baik untuk melamar atau baru sekedar berkenalan, tidak ada salahnya mencoba mengenal terlebih dulu. Ya kali doi adalah jodoh yang dikirimkan Allah buak kamu kan. Tapi untuk memutuskan apakah kamu memilihnya untuk menjadi pendamping hidupnya atau tidak, mintalah petunjukNya, shalat istigharah misalnya. J

pict source: seulrara13.wordpress.com

Nah kalo bagi pria apalagi yang sudah cukup umur untuk menikah, carilah wanita yang memang baik menurutmu dan bisa membuatmu yakin dan memberanikan diri tuk datang ke rumahnya. Jika kamu memang memiliki niat baik dan sudah menemukan sosok wanita yang menurutmu tepat, pastinya kau tak akan membiarkannya berlama-lama menunggu. Karna dalam penantiannya, bisa jadi akan muncul sosok pria lain yang juga menginginkannya tuk menjadi pendamping hidup. Meskipun wanita tersebut memiliki perasaan yang sama denganmu, namun jangan lah kamu mengabaikannya dan hanya berserah diri karena semua manusia telah diciptakan berpasang-pasangan dan telah ditentukan siapa jodohnya, tapi bukan kah kita wajib untuk berusaha? Berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri padaNya sudah pasti, akan tetapi bagiku sebagai seorang pria yang perlu dipegang adalah omongan dan komitmennya. Jika terlalu pasrah dan berserah diri sepertinya pria akan jauh dari kata wibawa. Itu sih menurutku pribadi, boleh dong berpendapat, toh aku juga belum nikah jadi semua hanyalah dari sudut pandang aku yang masih single ini (dibaca: jomblo).

pict source; www.gambar-katakata.com



Sekian dari aku, terimakasih sudah berkenan membaca. Dengan senang hati akan lebih bahagia jika ada kritik dan saran di kotak komentar dari kami untuk ku lebih belajar. J

Kamis, 19 November 2015

Lintang Tak Lagi bersinar (2)

**Kalau ada yang belum tau ato lupa part I, baca disini yah



Seperti mimpi dan kisah romantis yang pernah ada di cerita kebanyakan, tapi inilah yang terjadi. Dody namanya. Dody adalah mahasiswa yang ternyata kuliah di universitas yang sama denganku. Dan tanpa ku sadari, dia ada di jurusan dan angkatan yang sama denganku, meskipun beda rombel. Jadi pantas kalo saat itu aku familiar dengan wajahnya. Dody adalah seorang yang humoris dan ringan tangan, tapi dia agak culun. Sebelum menjadi kekasih hatiku, dia memang seseorang yang nggak peduli sama sekali dengan penampilannya. Kumis tipis dan jambang yang terkesan tidak rapi, wajah yang kusam dan berminyak dengan sedikit titik jerawat di tepi pipi kanan dan kirinya membuat dia terlihat lebih tua dari umurnya yang sebenernya.

Tampilannya yang seperti itu bukanlah menjadi masalah bagiku, akan tetapi setelah dekat denganku dia memperlihatkan kepeduliannya terhadap penampilannya. Yang pasti aku nggak pernah memaksanya tuk merubah penampilan, hanya memberikan masukan dan memang dia nyaman dan menikmati perubahan itu. Tak sedikit cewek yang memang menilainya lebih terlihat tampan. Yah, dia memang seseorang yang bisa dibilang publik figur. Publik figur didunia maya tepatnya. Mulai dari aktif di instagram, twitter, blog, bahkan tampil di beberapa event sebagai MC dan Komika. Siapa sangka si culun menjadi semakin banyak penggemar sekarang?

Sebagai kekasihnya aku patut membanggakan diri karna memilikinya, hingga akhirnya rasa sakit ini membuatku berpikir bahwa ada wanita lain yang yang memang lebih pantas baginya. Betapa besarpun rasa sayang ini untuknya tidak membuatku ragu untuk akhirnya melepaskannya saat aku tahu bahwa ada wanita lain yang juga selama ini mencintainya secara tulus.

Aku mulai sadar bahwa kondisi fisikku semakin melemah dan karna dalam ukurun waktu hampir seminggu mendorongku untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter memeberikan rujukan ke rumah sakit, hingga akhirnya aku tahu bahwa ginjalku bermasalah dan aku harus melakukan cuci darah secara rutin. Awalnya aku sulit menerimanya tapi ketika aku menceritakan semuanya kepada Dody, I feel better.

Tanpa ku pungkiri, Lintang yang senantiasa bersinar terang perlahan semakin meredup dan sesekali bahkan tak bersinar. Sejak aku kembali ke daerah asalku, akupun menjalin hubungan jarak jauh alias LDR dengan Dody. Selain karna agar lebih mudah menjalani pengobatan dan dekat dengan keluarga, akupun telah diterima di salah satu perusahaan swasta di daerahku.

Setelah sekitar tiga bulan aku menjalani Long Distance Relationship (LDR) dengan Dody, dia agak berubah. Sikapnya lebih dingin tak sedingin biasanya. Meskipun aku tau bahwa Dody adalah tipe cowok cuek. Dan pada akhirnya aku tau dari sahabatnya bahwa dia mulai dekat dengan wanita lain. Sedikit kecewa mendengarnya namun aku berusaha untuk bersikap biasa dan tak mempercayai apa yang telah dikatakan Niko, sahabat Dody. Hingga akhirnya aku menanyakan hal tersebut kepada Dody dan jawabanya membuatku kecewa tetapi harus tetap mengikhlaskan.

Saat itu aku sadar bahwa dalam menjalani hubungan jarak memang tak seharunya menjadi suatu masalah, akan tetapi harunya dijadikan sebagai kekuatan tuk saling menguatkan. Mudahnya aku mendapatkan cintanya hingga akhirnya dipersatukan dengan mudahnya kita terpisahkan bukan merupakan sesuatu hal yang pantas dinilai aneh. Harusnya aku lebih bersyukur karna aku dan dia bukanlah pasangan yang awalnya dipersatukan dengan ketidakmudahan akan tetapi diakhir hubungan diakhiri dengan kemudahan untuk memutuskan jalinan kasih.



Meskipun aku mencoba mengikhlaskannya, namun tak bisa ku pungkiri aku senantiasa memikirkannya bahkan mendoakannya agar dia senantiasa bahagia. Meskipun kebahagiaannya sekarang tidaklah muncul karna keberadaanku disisinya, namun aku masih bersyukur karna sempat membuatnya tersenyum bahagia bahkan tertawa bersama. Dan jujur, kebahagiaan ku diiringi dengan perih. Yang pasti keluarga selalu mendorongku tuk terus tersenyum, meskipun pada kenyataannya senyuman ku tak lagi semanis dulu, senyuman ini berubah menjadi asam.

Aku hanya berdoa agar aku Tuhan selalu membuatku segera mengikhlaskannya dan dapat menjadi Lintang yang bersinar sebagaimana biasanya. Tapi sepertinya itu butuh waktu yang cukup lama. Sebagaimana teman-teman kerja ku bilang, sekarang aku berubah. Lintang semakin redup dan mudah tersinggung. Jujur, aku tak ingin seperti itu. Aku pun terkadang bingung harus bagaimana tuk kembali menjadi Bintang yang bersinar seperti dulu. Mungkin menunggu pengganti sosok Dody yang mampu membuatku bersinar kembali atau bahkan menunggu Dody kembali. Bodoh memang memikirkan semua yang kini telah menghilang akan kembali lagi, tapi aku pun tak tau apa yang telah direncanakan Tuhan untuk ku. Yang aku tau adalah aku harus bersabar, tetep kuat, dan ikhlas dalam mejalani kehidupan ini dengan doa dan semangat orang-orang yang menyayangiku selama ini, terlebih keluarga.

Meskipun Dody tak bersamaku lagi, namun aku masih menyimpan rasa ini untuknya. Ntah sampai kapan akupun tak tahu.


*** Mohon masukannya ya. Ayo, mau happy ending ato sad ending aja  nih? Mau Lintang move on ato tetep sabar nunggu Dody berubah pikiran? Terimakasih telah setia membaca. Meskipun selama ini kamu hanya menjadi secreat reader ku. Ayolah kasih kritikan bahkan masukan buat aku. Masih nanguung ini ceritanya nggantung.

Selasa, 17 November 2015

Lintang Tak Lagi Bersinar (1)


Niki Lintang Permata biasa dipanggil Lintang. Dalam Bahasa Jawa, Lintang berarti Bintang. Orang tuaku memberikan nama itu agar aku senantiasa bersinar seperti bintang yang setiap malam menyinari kegelapan. Dan karna doa yang tertanam dalam nama itu, aku pun tumbuh menjadi seorang gadis yang ceria sebelum saat itu tiba.

Sebelum aku nyeritain soal apa yang terjadi saat itu aku akan menceritakan tetang rasa syukur. Yah, rasa syukur yang seharusnya semua orang miliki akan tetapi tidak sedikit dari kita yang mengabaikan nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Inget nggak kejadian tentang kabut asap sehingga banyak korban berjatuhan karna INSPA? Tanpa kita sadari, bisa menghirup udara bersip setiap haripun merupaka anugerah yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita. Dan mengingat tentang hal itu, aku nggak tau kapan terakhir kali Tuhan akan mengijinkan ku untuk bernafas.

Aku Lintang yang kini sudah tidak pantas lagi disebut sebagai seorang gadis akan tetapi lebih pantas untuk disebut seorang wanita di usia 22 tahun ini sedang mencoba sekuat tenaga dan sekuat hati untuk memperjuangkan hidup. Perjuangan hidup untuk melawan sakit ini. Dua organ yang seharusnya saling berdampingan dan melengkapi akhirnya harus terpisahkan satu sama lain. Ginjal.

Ginjal yang telah tak berfungsi selayaknya terpaksa harus diambil dan menjadikan ku lebih lemah dari biasanya. Awalnya keberadaan satu ginjal ini membuatku lemah secara fisik saja, akan tetapi lama kelamaan batin dan semangat hidupku juga semakin lemah. Hal yang paling membuatku lemah adalah sebelum ku korbankan satu ginjalku tersebut aku harus ke rumah sakit minimal satu kali seminggu. Tidak hanya lelah yang kurasa tapi juga beban. Beban karna aku semakin membebani orang tua dan kakakku dan beban memikirkan bagaimana bisa aku menghabiskan uang yang aku itu sendiri susah didapatkan.

Seringkali aku berfikir, mengapa Tuhan tak mengambil nyawaku saja kemudian hilang sudah beban keluargaku terhadapku. Hingga akhirnya Tuhan menyadarkanku bahkan keluargaku lebih bahagia jika aku masih senantiasa berada disisi mereka. Berada disisinya meskipun dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang kumiliki.

Sering kita berpikir, kita hidup hanyalah sebagai beban. Bahkan secara tidak sadar kita takut dulu sebelum melakukan usaha tuk meraih kesuksesan. Lihat dulu deh sebenernya apa yang kita takutin itu membuat kita jadi stagnan dan menyerah dengan keadaan. Sekarang perhatikan orang tua kita, seberapa keras dan pantang menyerahnya beliau dalam membesarkan kita sampai sekarang.


Keluarga adalah kekuatan terbesar yang mendorong aku tetap bersemangat. Namun dia juga salah satu kekuatan bagiku. Iya, dia yang selalu menemani dan mendukung ku. Saat itu aku yang masih berusia 20 tahun dipertemukan olehnya dalam keadaan hujan yang amat deras. Ntah kenapa saat itu ketika pulang dari magang, aku menerobos derasnya rintik hujan yang membasahi bumi dan menebar harumnya tanah kering yang tertimpa rintikan air hujan dengan payung biru muda favorit yang kubawa. Namun sepertinya kali itu aku agak sedikit lengah hingga akhirnya aku menabraknya dengan sepedaku.

Ya, aku suka ke tempat magang dengan sepedaku, karna jaraknya yang tak begitu jauh dari asrama ku. Akupun terjatuh dan seluruh badanku basah. Begitupun dia. Betapa bersalah, panik, dan malunya aku. Dengan sigap dia membantuku berdiri dengan sepeda yang menimpaku. Sejak saat itu aku mengenalnya setelah dia mengantarku sampai asrama karna kakiku yang kesulitan untuk mengayuh sepeda.


**to be continue

Rabu, 21 Oktober 2015

Lovable Raja Ampat, West Papua, Indonesia

Do you know about Raja Ampat? If you haven’t know that, I will introduce for you.
Raja Ampat is located in the Papua (West Papua Province), Indonesia. To go to there, you must go to Sorong first, then across to the Waisei-Waigeo Island (one of Raja Ampat Island) by ship. The port is located there. Here is the picture:

 









The best view which be well known by Raja Ampat are located at Pianemo Island and at the further you can the other island with reef corals whose star shape. Besides, you can also see the wild sharks and rayfishes.










At the Waisei there is Waiwo beach to give meat to fishes, you can also diving there. There are a lot of beautiful fishes there and the most beatiful for me is which called “Kakak Tua Fish” Because it like “Kakak Tua Bird” which is colorful.

Besides, there is “Kampung Wisata Arborek” which really nice for diving or snorkling. Hereis it:












If you want to see sands in the center of the sea, you can meet it at Raja Ampat. Believe it:




I am so sorry because of my english. I can’t speak and write English well. So that I try to more practice. Thanks...:)

Rabu, 27 Mei 2015

Semangat di Masa Kanak-Kanak


Pagi ini aku udah melebarkan senyuman karna suatu hal kecil. Sepele sih sebenernya. Pas berangkat ke kantor ada anak kecil yang lagi berjalan di jalan beraspal. Umur anak itu sekitar 2-3 tahunan, usia belajar jalan gitu deh. Nah sedangkan ibunya lagi asik mengobrol dengan yang lainnya. Pas aku melintas, ibu-ibu itu baru menyadari hal itu dan langsung triak takut anak itu tertabrak, tapi aku hanya tersenyum melihat anak itu karna si anak cuga tersenyum seakan berkata, “Yey, aku berhasil meloloskan diri dan berjalan sejauh ini. Mama, aku bisa”. Saat itu aku berpikir, betapa bersemangatnya kita dulu belajar dan berlatih. Sebelum bisa jalan, kita mau untuk ngesot (dalam bahasa Jawa: Nggangsur), kemudian mulai merangkak, merayap, dan akhirnya berdiri, berjalan, hingga berlari. Tapi sekarang, ketika sudah bisa semua itu, hanya untuk belajar dan mencari pekerjaan, kita sudah mengeluh. Betapa payahnya kita.


Ingatlah, betapa orang tua kita bersabar dalam berjuang melihat anak-anak mereka sukses. Tanpa menyerah memeras keringat. Esok, kita akan mengalami hal itu, karna kita adalah calon Bapak dan Ibu, Mama dan Papa, Ayah dan Bunda. Yes, we are. Jadi sekarang, ketika ingin menyerah, ingatlah masa kanak-kanak kita itu. Kenapa? Karna harusnya pas kita sudah sedewasa ini, kita harus bisa lebih baik, bahkan jauh lebih baik daripada semasa kecil. gampangnya masak iya kita kalah sama anak kecil? J yakinlah, kita pasti bisa!! Semangat dan Bismillah buat kita semua. Selalu bersyukurya, Sist, Bro. J

Selasa, 19 Mei 2015

Di Balik Kata: "Long Last ya"

Pernah nggak sih kamu didoain orang, “Long last  ya” ato “Happy Ending ya” ? Eh ternyata beberapa tahun kemudian kamu ato dia udah sama yang lain. Seringkan yang kayak gini. Nah, ya emang kayak gitu sih. Namanya juga masih nyari pelabuhan hati yang terakhir bener-bener terakhir. Well, nah dengan kejadian kayak gitu, cukup senyum aja lah. Anggap aja itu semua adalah perjalanan dan pelajaran hidup. Siapa sih orang yang niat jadian sama orang buat putus? Pasti pengennya buat lama, bahkan selamanya. Tapi apadaya, orang nikah aja bisa cerai gimana orang yang baru sekedar pacaran.
Awal-awal jadian: romantis, bahagia, ngerasa dunia milik berdua dan yang lain cuman ngontrak, sedangkan kurun waktu agak lama udah agak ribut-ribut, cemburuan, ini itu hingga akhirnya kalo pasangan tersebut nggak bertahan akhirnya hubungan merekapun kandas. Yang udah kandas gitu seringnya susah banget move on. Trauma gitu deh jadinya. Tapi pas udah ketemu sama orang baru yang dirasa lovable jadi nempel banget deh.
Nggak masalah sih sama yang baru bahkan dalam tempo yang relatif cukup cepet. Cuman jangan mpe komunikasi dan silaturahmi sama yang lama keputus. Jangan sampe deh. Ohy, pernah nggak kamu mikir kalo kamu nggak pantas buat siapapun? Aku pernah.

Tapi Allah menyadarkan ku melalui orang-orang baik bahwa semua orang pasti pernah punya masa lalu yang kelam sekalipun, tapi yang terpenting adalah gimana dia sekarang dan nanti. Karna masa lalu nggak mungkin bisa kembali, yang mungkin adalah memperbaiki semuanya. Semangat berjuang kamu, siapapun kamu yang ingin mengubah hidupmu buat jadi lebih baik dari kemarin dan saat ini. J

Rabu, 22 April 2015

Friendzone can be Happiness (2)

Buat yang lupa sama cerita awalnya, silakan klik disini!
Pict Source: www.someecards.com

Sejak saat permainan Truth or Dare itu tiap kali kumpul bareng gue selalu dicie-ciein sama si Rio. Dan anak-anak seakan mojokin kita buat sekedar duduk sebelahan lah, nyuruh Rio nganterin gue balik lah.

Hari itu pas kita kumpul tiba-tiba gue dapet kabar kalo Rio sakit, jadi kita bertiga langsung nyamperin ke rumah Rio. Nyampe sana kita disambut ramah sama Ibu dan adek Rio:

Ibu Rio : “Hallo, pasti ini yang namanya Nanda ya? Cantik sekali (*sembari menyalami kami dan mempersilahkan masuk). Rio ada di kamar tuh, langsung aja masuk ke kamarnya.”

Gue : “Iya Tante, terimakasih.”

Adek Rio tiba-tiba senyum dan gandeng tangan gue, sambil berkata:
“Kakak pacarnya Kak Rio ya? Kak Rio sering nyeritain kakak lho. Nanti maen basket sama aku ya Kak, soalnya kak Rio kan lagi sakit, jadi nggak bisa nemenin aku maen. L

Gue : “(*sambil senyum gue jawab) iya dek, nanti ya, nama adek siapa?” Dalam hati gue,  “Pantesan pada tau siapa gue, Rio suka cerita.”

Sampailah kita di depan kamar Rio. Deg-degan sih, khawatir dan cemas gitu rasanya. Gue ada di belakang Nando dan Ronal. Pas kita masuk, Rio sedang tidur dan terlihat didahinya ada kompresan penurun panas. Pa aku pegang ternyata kompresane udah nggah anget, jadi gue inisiatif buat ganti. Pas gue ambil kompresan, ternyata dia kebangun dan malah senyum dan pegang tangan gue.

Rio : “Terimakasih udah dateng. Gue nggak enak badan banget, nggak apa-apakan kalo gue tidur dulu? Kamu di sini dulu ya, jangan pergi sebelum gue bangun.”

Gue iyain aja, soalnya kasian dia lagi butuh gue (*eh, kok gue jadi lembut gini?). Sekitar 15 menit kemudian, Dino adeknya Rio dateng dan nyuruh gue, Nando, sama Ronal turun ke bawah buat makan bareng. Ternyata Ibu Rio udah nyiapin makanan. Tapi gue nggak bisa ninggalin Rio yang belum bangun, jadi gue mutusin buat nyuruh mereka berdua makan duluan.

Saat berdua sama Rio, gue cuman bisa natap muka dia yang keliatan pucat. Pas gue pegang dahinya, dia masih panas tapi mendingan lah ketimbang awal gue sampe sana. Dan dia akhirnya bangun. Pas nanyain Nando sama Ronal, gue bilang aja mereka lagi makan. Eh malah dia nyuruh gue makan juga ditemenin dia, padahal diakan masih butuh istirahat, tetep aja makasain buat makan bareng di bawah bareng yang lain.

Gue seneng awal disana udah disambut baik keluarganya, meskipun kita belum pacaran tapi rasanya udah kayak bagian dari rumah itu aja. Selama makan itu, gue sama Rio sering curi pandang dan sesekali tersenyum. Pas selesai makan kita semua malah pada main PS. Ya begitulah Rio, selalu senyum dan nggak keliatan kalo dia sakit, padahal badannya masih panas, tetep aja semangan maen bareng kita. Dan tiba-tiba dia narik gue ke luar menuju kebun, belakang rumahnya. Dia ngajak gue duduk dan ngobrol di sana. Pastilah kalian nebak kalo gue bakalan ditembak sama Rio saat itu juga, gue pun berpikir demikian, tapi.....

Rio : “Da, Lu kan tau gue suka sama Lu. Tapi gue juga tau kalo Lu masih trauma buat ngejalin hubungan sama cowok lagi setelah Anto. Jadi, gue bakalan ngebuktiin keseriusan gue ke Lu. Sebelum gue minta jawaban dari Lu, gue bakalan bikin Lu bener-bener yakin kalo gue nggak bakalan nyakitin dan bakal selalu ngejaga dan bikin Lu bahagia. Mulai sekarang aku kamu an aja deh ya ngomongnya? Hehehe.”

Abis ngomong kayak gitu Rio narik tangan gue ke dalem lagi dan ketemu sama Ibunya, bingung gue apa mau ini anak. Tapi semua pertanyaanku terjawab.

Rio : “Ma, mama tau kan ini Nanda yang sering Rio ceritain ke mama, papa, dan Dino? Biar Nanda yakin sama aku, didepan mama aku mau bilang: Nanda, setelah kita wisuda, Will you marry me?

Seketika gue kaget dong dan sejenak nggak bisa ngomong apapun sampai Dino ngomong: “Ayo Kak, mau dong mau, biar Dino punya kakak lagi.”

Aku pun meneteskan air mata bahagia dan memeluk Rio dengan mengatakan “Yes, I Will.” Sadar disitu ada Ibunya Rio dan Dino gue pun segera melepaskan pelukanku.

Dan Rio telaah menunjukkan keseriusannya. Setelah kita wisuda di hari yang sama, seminggu setelahnya kita pun menikah. Jadi bagi kami, tidak masalah bagaimana kita mengenal tetapi selama kita mampu berkomitmen dan mau terima satu sama lain atas semua kekurangan yang dimiliki, kita bisa menjalani semuanya bersama. J


*Cerita ini hanya fiktif belaka, jadi kalo ada kesamaan nama dan ada beberapa kata yang kurang berkenang, penulis mohon maaf. Terimakasih..*

Kamis, 16 April 2015

Friendzone can be Happiness (1)

Hai, gue Nanda, gadis yang gemar bermain musik dan lebih sering menghabiskan waktu sendiri di kamar dengan gitar kesayangan ketimbang dengan teman-teman lain. Ntahlah, introfet? Sepertinya itu bukan diriku, karna gue pun sering kumpul sama yang lain pas di kampus, meskipun gue lebih sering bareng sama anak-anak cowok.

Gue emang lebih nyaman diantara para cowok. Menurut gue cowok lebih mudah memaafkan dan cuek, jadi pas gue nyeplos dan bercandaan sambil ngejek-jelekin mereka, bukan dendam jatohnya, tapi malah ketawa bareng. Tapi apes banget, setelah sekita 3 tahun gue kumpul sama mereka tiba-tiba perasaan itu muncul. Ah, padahal gue paling males soal ginian. Mungkin gegara trauma.

Iyah, gue pernah deket ato lebih tepatnya jadian sama seorang anak band. Tadinya gue seband sama dia, dia pemain bass. Tapi....dia lebih doyan sama cewek kampus sebelah yang lebih terliat ke-cewek-annya dan anggun gitu. Yah pahamlah, gue kan setengah cowok. Dandanan aja kayak gini, rambut panjang sih, cuman selalu dikuncir kuda. Kaos oblong nggak pernah pake dress, rok punya cuman buat PKL dulu (*ups...ketauan gue udah semester sekian) selebihnya pake calana jeans yang kebanyakan udah dekil setengah belel. Ya gitu deh gue.

Nah, sekarang gue malah tertarik lagi sama cowok. Anehnya ni orang beda banget sama si Anto, mantan gue. Maen musik nggak bisa, naek motor cowok aja nggak pecus. Gengsi dong gue kalo si Anto ngerti. Tapi.....sumpah dia itu bikin gue melting. Awalnya pas malem itu kita maen Truth or Dare. Nah pas giliran gue dapet giliran:

Nando : “Nah giliran, Lu nih, Da. Milih apa Lu?”

Gue : “Emm...truth aja deh, kan gue jujur orangnya. Bhaahahahaha”

Nando : “Oke deh, pertanyaannya dari gue, dari kita berempat kan Lu doang yang cewek, nah siapa cowok yang menurut Lu paling keren dan yang paling kemungkinan bakalan bikin Lu tertarik”.

Gue : “Gila, Lu pertanyaane nggak mutu banget sih Do?”

Nando : “Terserah, yang penting Lu harus jawab jujur”.

Gue : “(Mampus gue kan nggak suka sama siapapun dan biasa aja sama mereka, tapi...oke deh). Gue pilih Rio deh”.

Rio : “Wah, gue? Kok bisa gue? (*Dengan nada heran dan kaget)”.

Gue : “Soalny Lu paling polos, jadi nggak bakal macem-macem dan ngebully gue gegara permaenan kayak gini. Hehehe. Sekarang giliran Lu, Yo (*Rio).”

Rio : “Gue pilih Truth aja deh, soale kalo Dare tantangane pada aneh-aneh, males”.

Bimo : “Giliran gue yang nanya ya? Kan kita nggak pernah tau Lu deket sama cewek manapun, nah  cerita doang pernah nggak kamu belakangan ini tertarik sama cewek? Cerita dong soal asmara Lu, kita kan pernasaran juga”.

Rio : “Sebenernya gue sih emang lagi suka sama cewek, tapi gue nggak berani deketin dia. Gue mah apa atuh? Kaya nggak, ganteng boro-boro, pinter nggak juga”.

Ronal : “Eh, siapa dia? Kita kenal nggak sama tu cewek?”

Rio : “Kok nanyanya banyak banget sih? Yang pasti kalian semua kenal sama dia, kenal banget malah. Dia cantik, humble, setia kawan dan periang, tapi agak cuek. Sukanya nguncir kuda rambutnya dan jago maen gitar” (*sambil menatap mataku).

Ronal & Nando  : “Njir....jangan-jangan yang Lu maksud si Nanda?” (*nada kaget setengah mati dan gue cuman diem, tak bisa berkata apapun dan Rio hanya tersenyum).

Mulai saat itu, tiap ketemu si Rio jantung gue....buset dah tatapan matanya yang dalem dengan senyuman manis di bibirnya itu lho!

Kamis, 09 April 2015

Secuil Kisah Ku


Hai, aku Fitria. Kini aku bukan seorang gadis kecil lagi dan sekarang kau bisa panggil aku wanita. Wanita yang berusia 22 tahun sejak 26 Maret yang lalu. Belakangan aku merasa bahwa aku adalah wanita yang tak memiliki prestasi apapun, hanya menghabiskan waktu sekedar menulis dan mengisi bagian blog yang kebanyakan hanya berisi curahan hatiku, sesekali juga menghabiskan waktu untuk merekam suara yang tak begitu berkualitas yang kemudian di upload di soundcloud. Yah, seperti inilah hidupku sementara di usia 22 tahun. Pengangguran? Tidak juga. Meskipun belum memiliki pekerjaan jelas dan terikat oleh suatu instansi, setidaknya aku ada pekerjaan disela-sela penantianku. Penantian pekerjaan ku yang sesungguhnya.
Beberapa orang mengatakan aku keras kepala, yah memang aku keras kepala. Perfectionist? Yah, memang begitulah adanya kebanyakan orang bergolongan darah A. Tapi dibalik itu semua beberapa orang melihatku sebagai orang yang pandai. Hal ini terjadi hanya karna aku lulus lebih awal dibandingkan teman-teman lainnya. Banyak yang bilang kalau lulus pertama atau 3,5 tahun bukan jaminan buat karirnya sukses. Yah, aku paham betul akan hal itu. Tapi 1 hal yang harus kamu tau, setidaknya aku yang tidak terlalu pintar ini bisa lebih rajin dan gigih ketimbang kamu.
Semasa kuliah, sering aku merasa berada di posisi dimana aku tak punya kawan/sahabat karib. Bukan karna aku tak punya teman, bukan. Namun, aku tak punya sahabat yang dimana dia ada di tempat A, pasti ada aku disana. Jika kamu tanya kenapa, aku hanya ingin menjawab,”karena aku ingin punya banyak teman, tidak selalu bersama sebagian kecil orang yang terkesan kuat karna bersatu dengan mereka, memihak satu bagian tertentu. Aku hanya lebih suka bersikap independen”. Namun ada kalanya aku merasa pilihan ku salah. Kenapa? Karena pada akhirnya aku sering terlupakan dan terabaikan.
Sampai akhirnya perhatian itu mulai tertuju pada ku. Setelah aku bisa membuktikan aku pun bisa meskipun tanpa berpangku tangan kepada orang lain, banyak yang memberiku selamat dan mulai banyak nomor baru dan pin bbm baru yang hadir di kontak HP ku. Apakah aku senang? Jelas aku senang!! Hanya saja aku menyayangkan, kenapa perhatian itu baru datang sekarang. Kemudian aku yang keras kepala ini mencoba untuk berlapang dada dan tak ingin orang lain merasakan hal yang sama denganku.
Mungkin aku memang pantas menerima semua ini, tapi aku yakin bahwa selalu ada cerita indah dan hikmah dibalik semua perih dan tangis yang selama ini pernah aku rasakan. Tapi go ahead.. semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, bahkan tanpa dia sadari. Maka, jika kau pernah menilai bahwa orang itu salah, janganlah melakukan kesalahan yang sama.

Itu sedikit cerita pribadiku. Maaf apabila ada pihak yang mungkin kurang berkenan, yang pasti terimakasih telah menguatkan ku dan menjadi kawan bahkan saudara ku. Aku bukan lah orang baik, tapi aku akan selalu mencoba untuk selalu menjadi orang yang lebih baik. :)

Rabu, 08 April 2015

Gunung Api Purba, Jogjakarta

Pernah denger yang namanya Gunung Api Purba nggak? Gunung ini terletak di daerah Nglanggeran, Wonosari, Jogjakarta. Buat kesana sih bagusan pas sore, soalnya kita bisa menikmati keindahan sunset. Ada 5 pos dalam pendakian gunung purba. Ketinggian gunung ini hanya tujuh ratusan mdpl, jadi nggak capek-capek banget lah pas naik. Cuman karena buat naik kesana kita harus mendaki berbagai tangga-tangga dan beberapa bagian letaknya diapit oleh tebing batu, jadi jalan lewatnya agak sempit. So buat yang ngerasa gendut, aku saranin diet dulu lah mending. Hehehe

Selain gunung api, ada juga embung. Nah dari embung akan terlihat gunung api purba yang tampak dari bawah. Nggak bakalan rugi deh kalo kesana. Selamat mencoba J


Ini beberapa foto aku pas di Gunung Api Purba





Rabu, 25 Maret 2015

Aku Mengikhlaskanmu

Gemericik air hujan meramaikan kesunyian malam. Kegelisahan hati semakin memuncak dan tak terkendali. Suara jangkring tlah tergantikan dengan suara kodok yang teramat keras dan saling bersahutan, seakan tak menginginkan aku terbelunggu dalam lamunan akan masa lalu.

Masa lalu itu kini hadir kembali setelah sekian lama aku menutup pintu hati dan berhasil memulihkan luka hati. Luka teramat dalam yang dulu sempat menyiksaku kini seakan tergores kembali. Yah, dia sosok yang pernah aku cintai setulus hati dan meninggalkan ku tuk bisa bersama wanita lain, dengan seenak hatinya kembali menampakkan wajahnya setelah sekian lama lenyap dari kehidupanku.

Aku percaya, bukan hanya aku tapi ribuan bahkan jutaan wanitia di bumi ini pernah mengalami hal serupa. Wanita hakikatnya tercipta dari tulang rusuk seorang pria yang terletak didekat hati. Sehingga tak dapat dipungkiri segala perbuatan dan tindakan dari seorang wanita didasarkan pada hati dan mengesampingkan logika.

Tapi kali ini seakan aku kehilangan kunci kepercayaan. Namanya telah begitu sulit aku tuliskan kembali dalam hatiku. Meskipun tak terhitung usahanya tuk memenangkan hatiku kembali, aku tetap tak bergeming. Keras kepala? Mungkin. Tapi itu pilihanku, karna tak sedikit alasan yang kupertimbangkan. Aku memilih untuk mengikhlaskan dia sepenuhnya, setelah semalaman aku berpikir keras dan teramat sulit memejamkan mata.

Mungkin aku bukan lah sosok yang luar biasa yang cantik dan menarik tuk mendapatkan sesosok pria yang ku idamkan. Tapi aku yakin, akan ada sesosok pria yang tulus mencintai ku dan memenangkan hatiku seutuhnya, selamanya, hingga hembusan nafas terakhirku, dan kan menjagaku hingga ajal menjemput. Jadi untuk dia, masa lalu yang sempat menghiasi hari-hariku, TERIMA KASIH DAN MAAF.



Catatan: Bahagialah dengan apapun yang kau miliki dan ikhlaskan lah apapun yang memang tak seharusnya kau miliki.

Jumat, 13 Maret 2015

Love is So Blind? Stop, it!!!


PicSource: www.masden18.files.wordpress.com

Banyak orang yang bilang kalo cinta itu buta. Menurut kamu bener nggak tuh? Aku mah nggak soalnya emang sih cinta itu lebih mengutamakan adanya perasaan dan hati, tapi masak iya logika nggak maen? Aisy...aisy..sangat disayangkan kalo keduanya nggak berjalan bendampingan.
Buat siapapun ya, aku kasih tau. Boleh sih mencintai seseorang dengan tulus, tapi cintailah sewajarnya. Karena kalo kamu mencintai seseorang secara berlebihan, bisa jadi kamu bakalan kena batunya. Sebagai seorang Muslim aku sadar, cinta yang paling kekal dan abadi dari kita hendaknya hanya untuk Allah. Nggak muna sih, hal itu emang nggak gampang, tapi cobalah sedikit demi sedikit untuk menerapkan pemikiran tersebut.
Hal ini serupa dengan, kita sebenernya nggak boleh percaya sepenuhnya sama seseorang, karena hal itu hanya akan membuat kita kecewa. Kita hanya boleh percaya kepada Allah yang nggak akan pernah ngecewain kita. Terus gimana sama orang-orang yang suka bilang Allah itu nggak adil pas lagi ngadepin masalah?

PicSource: www.mywordwizard.com
Sebenernya mereka itu hanyalah kebawa emosi, jadi dengan menutup mata hatinya mereka hanya bisa seperti itu. Yah doain aja moga orang-orang semacam itu cepet disadarin. Amin...
Balik lagi ke soal “Cinta Buta”. Mungkin buat para remaja hal ini masih sangat sulit dihindari, secara remaja identik dengan masa puberitas. Nah itu tugas kita yang udah lebih dewasa buat ngingetin dan bimbing mereka. Terlebih kamu yang berperan sebagai figur seorang kakak. Nggak mau dong adeknya kayak kakaknya yang dulu punya kehidupan kelam? Ya kali dulunya kamu banyak ulah pas masih muda. Eh, sekarang emang udah tua? Ehmmm....aku diem aja deh, emang udah mulai berumur kok. O..ooo...

Terlebih kita kan para calon orang tua, insyaAllah. Jadi harus mulai sejak awal belajar menularkan pola pikir yang bener. Tapi inget, jangan sok-sokan bener. Yang ada bukannya ngedengerin malah orang lain ngejauhin kamu.
Hidup itu penuh misteri. Kapan kita mati, siapa jodoh kita, hanya Allah yang tau. Buat para jomblo, nggak mesti kok ntar kamu  nikahnya lebih lama dari para mereka yang udah punya pacar. Ya kali aja besok yang sekarang punya pacar belum berjodoh sama pacarnya, jadi nggak jadi nikah deh. Pernah denger istilah, “Pacaran Tidak Mendekatkan Diri Pada Jodoh”? nah aku sependapat dengan istilah itu. Bukan berarti aku jomblo ato pengen jomblo lho, tap aku juga nggak tau sampe kapan aku bisa bersamanya dan bakalan sampe nikah nggak sama dia. Sebagai manusia aku cuman bisa usaha buat mertahanin hubungan kami. Selebihnya, kami serahkan kepada-Nya. :)


Cintai Hidupmu, Cintai Profesimu


Sebagai seorang manusia, kita berkewajiban untuk berusaha, berdoa, dan bertawakkal. Untuk mau jadi apa kita nanti dan mau bekerja sebagai apa, itu semua akan sesuai dengan sebesar apa usaha yang telah kita lakukan. Kalo kita nggak mau usaha, jangankan bisa jadi apa yang kita inginkan, hidup nyaman aja rasanya bakalan susah.
Aku pernah denger kata-kata yang selalu aku ingat, “Jadi orang yang tidak hanya mengejar pekerjaan karena uang, sebab jika kita bekerja sebaik mungkin uanglah yang akan mengejar kita”, dan saya percaya itu. Mungkin sekarang aku belum menjadi orang yang memiliki pekerjaan tetap atau bisa dibanggakan, tapi suatu saat nanti aku yakin bakalan bisa jadi orang yang patut dibanggakan.
Pekerjaan apapun yang kita lakukan nantinya tidak hanya diukur dari seberapa besar perusahaan tempat kita bekerja, melainkan sebesar apa yang bisa kita lakuin buat tempat kita kerja. Pekerjaan itu pilihan, yang penting kita nyaman berada di sana. Semisal kalo kita adalah cewek, kita lebih milih jadi ibu rumah tangga. Apakah itu pilihan yang salah? Jawaban dariku adalah “TIDAK”. Karena selama kita bisa jadi ibu yang baik buat anak-anak kita dan juga jadi istri yang sholihah, insyaAllah kita bisa bekerja dengan baik dan keputusan yang diambil adalah tepat. Tapi ingat, jadilah ibu rumah tangga yang berwawasan luas dan modern. Jadi pas kita bertemu dunia luar rumah, kita bisa bersaing dan nggak kalah jauh.

Terus apakah harus punya jabatan dan gaji yang tinggi? nggak kok, bekerjalah dengan nggak hanya berorientasi dengan uang, tetapi juga ibadah. Jadi intinya nggak usah takut buat bakalan jadi apa kita, tapi tetep berusahalah yang terbaik. Kalo perlu jadilah wirausaha biar bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Semoga sukses buat kamu, aku, dan dia. Amin J

Kamis, 12 Maret 2015

Perbedaan Firma dan Perseroan

BEBARAPA PERBEDAAN PENTING ANTARA FIRMA DAN PERSEROAN

Pembeda
Firma
Perseroan
           1. Kesinambungan Usaha
Umur Firma terbatas dan secara hukum dinyatakan bubar jika ada perubahan dalam komposisi sekutu atau anggota, tetapi secara ekonomi dapat terus beroperasi untuk melanjutkan usahanya, tidak perlu dilikuidasi.
Umur dianggap tidak terbatas. Perubahan komposisi pemilikan perusahaan tidak mengakibatkan berakhirnya umur perseroan.
           2.   Perijinan Pendirian
Diperlukan sedikit prosedur untuk memperoleh formalitas usaha.
Didirikan berdasarkan ijin negara dan harus taat pada aturan-aturan yang telah ditetapkan. Prosedur untuk memperoleh ijin usaha biasanya relatif lama dan sulit.
          3. Tanggung Jawab Pemilik Terhadap Hutang/Kewajiban
Tanggung jawab setiap anggota pemilik tidak terbatas, bahkan sampai harta milik pribadinya dijaminkan.
Kewajiban pemilik (pemegang saham) hanya terbatas sebesar modal yang ditanamkan/diinvestasikan.
          4. Keterlibatan dam Pengelolaan Perusahaan
Masing-masing anggota terlibat aktif dalam pengelolaan firma secara langsung.
Pemegang saham bisa tidak aktif dalam pengelolaan perseroan. Mereka memilih dewan Direksi untuk melaksanakan pengelolaan langsung terhadap perseroan.

Sumber: S, Arifin. 2010. Pokok-Pokok Akuntansi Lanjutan. Yogyakarta: Liberty

Selasa, 10 Maret 2015

DANAU BUATAN, BLINGOH, JEPARA

Pernah kamu berkunjung ke Jepara? Kalau pun kamu belum pernah ke Jepara dan sekedar tau, pasti kamu udah tau kalo Jepara itu banyak pantai yang keren kayak Pantai: Kartini, Goamanik, Kartini, Bondo, dll. Nah baru-baru ini ada tempat wisata baru, yaitu Danau Buatan.

Sebenernya sih mungkin beberapa orang menganggap tempat ini biasa aja, tapi lumayan bisa dijadiin referensi destinasi terlebih buat penduduk sekitar kayak orang Jepara sendiri atau Kudus dan Pati. Desa Blingoh sendiri berbatasan dengan Kabupaten Pati. Berikut foto-foto saya pas lagi di sana.

With My Beloved Mom



Warna biru agak kehijauan yang tercipta membuat keindahan danau tersebut terpancar. Sebutan danau buatan ini ada karena sebenernya danau itu adalah bekas tambang. Nah, tanah bekas kerukan alat beratnya ini yang menjadikan adanya genangan air hujan yang membentuk danau.

Minggu, 15 Februari 2015

Goa Pindul, Yogyakarta

Yogyakarta atau sering disebut dengan Jogja adalah kota yang masih kental banget sama budaya. Nggak cuman budaya yang dijaga tapi wisata alamnya pun senantiasa terjaga, bahkan dikembangkan. Goa pindul adalah salah satu tempat wisata yang ada di Wonosari. Kamu bisa milih wahana air apa aja yang kamu pengen mulai dari tubing atau bisa juga sekedar caving atau menelusuri goa. Buat kamu yang nggak bisa renang nggak usah khawatir, soalnya perlengkapan keamanan di sana udah cukup memadai kok kayak pelampung dan juga sepatu karet. Buat biaya cukup terjangkau kok. Di dalem goa kamu bakalan ngeliat berbagai bentuk-bentuk stalakmit dan stalaktit yang ada di sana. Banyak juga kelelawar yang bersarang di Goa Pindul, yach layaknya goa-goa pada umumnya sih. Kamu pas caving dan tubing bakalan ditemenin sama petugas kok, jadi nggak perlu khawatir.
Bedanya caving sama tubing itu kalo caving cukup menelusuri goa dengan arus yang tenang, tapi kalo tubing kamu akan menelusuri sungai Oya dengan ban yang kamu tunggangi. Dan buat memulai tubing itu kamu harus jalan kaki beberapa meter dari mobil yang nganter kamu dari abis caving sambil ngebawa ban gede yang bakal kamu tunggangin. Apesnya pas aku ke sana pas musim ujan, jadi jalannya licin gila. Alhasil aku beberapa kali terpeleset dan berlumpur L. But, is oke, aku menikmati tubing ku pada akhirnya.
Nah di tengah perjalanan, kamu bakalan nemuin semacam air terjun di sebelah kiri. Buat kamu yang ngaku berani sama tantangan apalagi soal ketinggian, kamu harus nyoba terjun sekitar hampir 10 meter yang sebelumnya harus naikin anak tangga yang melawan arus air yang ngalir dari atas. Sayangnya pas itu baterai kameranya lagi abis, jadi nggak bisa diabadikan deh. Yang pasti pas terjun dan nyampe ke air, aku keminum ma tu air sungai. Nggak masalah sih, yang pasti di situ aku ngebuktiin kalo aku cukup pemberani dan beneran suka ma hal-hal yang ekstrim. Yaps, permainan ekstrim maksudnya. Temen cowok ku aja ada yang nggak berani nyoba kok. Hahaha..

Ini beberapa foto caving  dan tubing nya aku....
Caving
Ini tangga yang aku maksud sebelum loncat

Di tengah perjalanan menuju awal lokasi tubing

Sungai Oya, lokasi tubing