Read Me

Rabu, 27 Agustus 2014

You’re Only One For Me but I’m Not Only One For You (Tania)

Pernah patah hati? Jangan tanyakan hal itu, cukup tanya berapa sering. Dan jawabanya adalah tak terhitung. Itulah yang dialami cewek tinggi semampai dengan rambut panjang terurainya. Cewek cantik yang tak sedikit disukai banyak cowok ini bukanlah tipe cewek pemilih, namun seringkali dia salah pilih nama tuk ditulis di hatinya. Tania namanya.
Mungkin karna karma, ato mungkin ini adalah cara Allah tuk membuatnya makin kuat dan makin bisa mersiapin diri buat lebih baik sebelum dipertemukan dengan orang pilihan-Nya. Tania adalah tipe cewek cuek dan cenderung jutek bahkan galak sama cowok yang baru dia kenal. Cuman setelah kenal Tania, orang bakal paham gimana tulusnya Tania dan alangkah baiknya dia. Tania adala sosok cewek yang dikenal mandiri, keras, tegas, dan tegar juga. Padahal sebenernya dia lemah dan manja. Yah, semua itu Tania lakuin buat dia nggak terliat lemah dan dia bisa selalu nguatin dirinya sendiri.
Doi memulai perjalanannya sejak menginjak kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Cinta monyet yang sbenernya nggak dia ngerti itu hanya bertahan beberapa bulan atau bahkan beberpa minggu dan beberapa hari. Yah, sesuatu yang nggak bisa dianggep sebagai pacaran, namun tetep bisa doi jadiin pelajaran setelah doi beranjak dewasa. Satu, dua, tiga, empat, dan lima sosok cowok yang pernah dia pikir pernah jadi pacarnya dimasa putih birunya itu kini seakan berlalu dan meninggalkan rasa penyesalan. Penyasalan karna memulai semuanya terlalu dini tanpa memikirkan banyak hal dan cuman sok dewasa pada saat itu. Jadian cuman karna kasihan pun pernah dia lakuin. Jahat? Yah, memang. Tapi sebelum Tania tau semua itu lebih menyakitkan daripada kejujuran walopun pahit, Tania dimasa ABGnya hanya bermaksud ngejaga perasaan cowok udah tulus sayang sama dia. Tak banyak yang dia ngerti saat itu, cuman terkadang Tania merasakan kebahagiaan dan bisa berbagia cerita soal cowok dengan temen-temen putih biru lainnya. Tapi dibalik sok dewasanya Tania ABG, doi emang udah cukup dewasa diantara temen-temen lainnya yang kebanyakan cuman pacaran karna alesan ganteng, cantik, keren, seksi, anak orang kaya, terkenal, pemain band, punya motor bagus, idola banyak cewek, bla bla bla. It’s bullshit she thinks. Dan sampe beranjak dewasa kini pun, Tania masih berpendapat sama soal hal ini.
Kerendahan hati Tania masih tetep melekat hingga masa putih abu-abunya. Tania yang dulu pendiem, minderan, dan terkesan penakut mulai berubah jadi sosok periang, aktif, dan percaya diri. Tak banyak orang yang menganggapnya pinter lagi cuman karna masuk di kelas unggulan yang padahal dia diurutan belakang dikelas unggulan semasa puti birunya. Masa putih abu-abu Tania dimulai dengan baik. Hampir selalu masuk lima besar di kelas dan mulai terlihat diantara temen-temen, meski masih enggan terlihat di hadapan para guru. Karna Tania lebih nyaman tak dianggap spesial oleh mereka dimana dia bisa jadi diri sendiri tanpa harus takut dikenal yang nantinya diakan merasa terkekang. Pramuka adalah jiwanya, karna dia suka petualangan. Kemah, melewati bukit dan hutan bersama adalah kebahagiaan tersendiri olehnya. Saling membantu dan menjaga antar anggota dan kekeluargaan antara senior dan junior membawanya hingga menjadi anggota Bantara SMAnya. Cerita cinta Tania tak sebanyak ceritanya semasa SMP. Karna Tania mulai menyadari kalo semuanya hanya menghabiskan waktu dan percuma kalo cuman buat sekedar pacaran maen-maen.
Yah, bisa dibilang Tania adalah cewek yang dewasa sebelum waktunya. Pola pikirnya terbentuk dari keluarganya yang pernah ada di posisi atas, bahkan paling bawah sekalipun. Pacar yang juga mungkin bisa dijadiin calon suami, pemikiran itu muncul sejak Tania mengenakan seragam putih abu-abunya. Dia ingin kata pacaran mampu membuatnya lebih baik, termasuk lebih giat dalam belajar. Dia pun selalu ngejaga hubungan dia dengan para mantan. Karna menurut Tania, Erlan, Angga, Dony, Satria, dsb adalah orang yang pernah berada di hatinya dan pernah menjadikannya sebagaicewek spesial buat mereka. Mungkin kalian ngira Tania selalu punya cerita cinta yang mulus dan manis, tapi kenyataannya tidak.
Tania pernah diselingkuhin, tapi dia juga pernah selingkuh. Bukan karna keegoisnnya tapi karna pacarnya selingkuh dan selingkuhannya punya pacar yang selingkuh juga. Jadi nggak ada yang slaing menyakiti dan menghianati dong? (Nggak usah mikir ini bener apa nggak, iyain aja lah :D). Sebenernya siapa Tania dulu itu tak sepenting Tania yang sekarang. Banyak orang yang selalu terbayang-bayang sama masa lalu seseorang, terlebih masa kelamnya. Namun dia harus sadar, bisa jadi orang lain melakukan hal yang sama kepadanya. Seharusnya dia tau bahwa semua orang bisa berubah. Ibarat istilah, “Lebih baik jadi mantan preman dari pada mantan kyai.”
Selain diselingkuhin, banyak hal yang nyakitin buat Tania. Tapi meskipun demikian, Tania selalu berusaha buat jadiin semua kepahitan itu menjadi manis. Karna dibalik ujian Allah, selalu ada maksud baik buat kita. Tania pun pernah galau setaun lamanya lho buat ngelupain dan bener-bener ngikhlasin mantan. Tapi usaha keras itu terbayar ketika dia kenal cowok lain lagi. Tapi tak semulus itu perjalanan cinta Tania berikutnya. Ketika dia mulai membuka hati, pintunya hanya dibiarkan terbuka dan ditinggalkan. Pernah pintu itu dimasuki dan pembuka pintu hati bertahan sejenak mulai saling mengenal, namun beberapa bulan setelahnya ditinggalnya lagi. Trauma pun menderanya, tapi sikap Tania yang kuat mampu membantunya melewati semua itu perlahan.’
Tania bukanlah cewek yang hobi ganti pacar atopun playgirl. Doi malah termasuk cewek setia, tulus, dan jujur selama menjalin hubungan. Namun image yang terbentuk tiap kali tau kalo mantannya banyak (meskipun nggak bisa dibilang mantan pacar juga karna cuman jadian bukan semua karna sayang#jaman SMP) membuat dia dipandang berbeda. Terlebih dia punya banyak temen cowok. Because, usually human judge people by cover. Dibalik semua pengalan Tania dimasa lalu itu, doi masih tetep ngalamin apa yang namanya patah hati. Bahkan doai sangat terlatih buat patah hati. Mulai dari memilih orang yang akhirnya tak memilihnya lagi walo sebelumnya doi dipilih duluan, hingga sekedar selingan dikala bosan. Namun semua itu akhirnya membuat Tania sadar bahwa mereka hanya bagian dari orang yang dikirimkan Allah tuk buatnya semakin kuat dan tegar. Trauma? Sangat.
Tapi rasa trauma yang masih sering muncul tak menghentikannya tuk mengenal cowok lain. Meskipun awalnya Tania tak berniat mengenalnya lebih, tapi keadaan membuat dianta Tania dan Vino menjadi semakin dekat. Sejujurnya Tania udah capek buat deket lagi sama cowok, tapi Tania sadar, doi nggak boleh deketin cewek. :D Vino adalah sosok yang baik. Sikap tulus dan ramahnya seakan meneduhkan jiwa Tania yang galak, tegas, dan jutek itu. Kesabaran Vino seakan menghipnotis Tania. Tapi di sisi lain, hati Vino pun masih terluka. Keduanya memiliki hati yang terluka dan mereka pun saling mencoba luka masing-masing. Mulai dari belajar saling memahami dan memaklumi kecuekan, kemanjaan, keegoisan, dan kekanak-kanakan yang terkadang muncul seakan mewarnai kisah mereka. Tapi kapan luka keduanya sembuh, hanya Vino dan Tania yang bisa menjawabnya. Taniapun seakan kembali menjadi sosok penakut. Doi terlalu takut tuk kehilangan yang kesekian kali, tersakiti tuk yang kesekian kalinya, tapi dia bahagia bisa ketemu Vino. Karna Vino lah sosok cowok yang belakangan bisa buat Tani tertawa dan tersenyum bahagia, menangis lega, bercerita tentang semuanya, jalan kemana pun yang dia mau dan selalu setia ngedengerin kebawelan Tania. Vino, cowok yang selalu takut nyakitin perasaan orang yang dia sayang ini nggak sepengalaman Tania dalam hal asmara, cuman si pemalu ini bisa membuat tania nyaman dengan kedewasaannya dan kelucuan yang kadang dia berikana.
Picture by: e-lovequotes.blogspot.com
Vino bukan lah cowok egois sebenernya, tapi luka yang ada dihatinya membuatnya takut tuk melangkah lebih dan takut kehilangan semua kepercayaan yang pernah ditanamnya (lagi). Andai Vino tau, rasa takut nyakitin perasaan orang yang dia sayang itu bisa dengan mudah dia hindari. Karna ketulusannya, kepercayaannya, kebaikan hatinya, dan kasih sayangnya akan mampu membuat Tania bahagia disampingnya. Selama Vino mampu memperjuangkan hati Tania dan seakan tak merelakan Tania bersama orang lain. Karna selama dia beneran sayang sama Tania, dia bakal nggak rela kehilangan tania dan rasa takut kehilangan akan lebih besar daripada rasa takut menyakiti. Karan rasa takut menyakiti bisa dibayar dengan usaha Vino buat ngejaga perasaan Tania.


Dibalik itu semua Tania yang tegas dan terlatih patah hati telah bersiap kembali patah hati. Karna tak hanya kali ini Tania menjadi sosok yang hadir dalam proses penyembuhan luka hati hingga akhirnya cowok itu balikan sama mantannya. Tania hanya mampu berpikir positif sebagai penghubung 2 hati yang sempat terpisah kembali menyatu. Untuk saat ini Tania hanya mampu bertahan dengan satu hati yang telah jadi milik Vino, meskipun mungkin di hati Vino masih ada 2 nama, Tania dan Melly, sang mantan.
Comments
0 Comments

0 komentar: