Pernah patah hati? Jangan
tanyakan hal itu, cukup tanya berapa sering. Dan jawabanya adalah tak
terhitung. Itulah yang dialami cewek tinggi semampai dengan rambut panjang
terurainya. Cewek cantik yang tak sedikit disukai banyak cowok ini bukanlah
tipe cewek pemilih, namun seringkali dia salah pilih nama tuk ditulis di hatinya.
Tania namanya.
Mungkin karna karma, ato mungkin
ini adalah cara Allah tuk membuatnya makin kuat dan makin bisa mersiapin diri
buat lebih baik sebelum dipertemukan dengan orang pilihan-Nya. Tania adalah
tipe cewek cuek dan cenderung jutek bahkan galak sama cowok yang baru dia
kenal. Cuman setelah kenal Tania, orang bakal paham gimana tulusnya Tania dan
alangkah baiknya dia. Tania adala sosok cewek yang dikenal mandiri, keras,
tegas, dan tegar juga. Padahal sebenernya dia lemah dan manja. Yah, semua itu
Tania lakuin buat dia nggak terliat lemah dan dia bisa selalu nguatin dirinya
sendiri.
Doi memulai perjalanannya sejak
menginjak kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Cinta monyet yang sbenernya
nggak dia ngerti itu hanya bertahan beberapa bulan atau bahkan beberpa minggu
dan beberapa hari. Yah, sesuatu yang nggak bisa dianggep sebagai pacaran, namun
tetep bisa doi jadiin pelajaran setelah doi beranjak dewasa. Satu, dua, tiga,
empat, dan lima sosok cowok yang pernah dia pikir pernah jadi pacarnya dimasa
putih birunya itu kini seakan berlalu dan meninggalkan rasa penyesalan.
Penyasalan karna memulai semuanya terlalu dini tanpa memikirkan banyak hal dan
cuman sok dewasa pada saat itu. Jadian cuman karna kasihan pun pernah dia
lakuin. Jahat? Yah, memang. Tapi sebelum Tania tau semua itu lebih menyakitkan
daripada kejujuran walopun pahit, Tania dimasa ABGnya hanya bermaksud ngejaga
perasaan cowok udah tulus sayang sama dia. Tak banyak yang dia ngerti saat itu,
cuman terkadang Tania merasakan kebahagiaan dan bisa berbagia cerita soal cowok
dengan temen-temen putih biru lainnya. Tapi dibalik sok dewasanya Tania ABG,
doi emang udah cukup dewasa diantara temen-temen lainnya yang kebanyakan cuman
pacaran karna alesan ganteng, cantik, keren, seksi, anak orang kaya, terkenal,
pemain band, punya motor bagus, idola banyak cewek, bla bla bla. It’s bullshit she thinks. Dan sampe
beranjak dewasa kini pun, Tania masih berpendapat sama soal hal ini.
Kerendahan hati Tania masih tetep
melekat hingga masa putih abu-abunya. Tania yang dulu pendiem, minderan, dan
terkesan penakut mulai berubah jadi sosok periang, aktif, dan percaya diri. Tak
banyak orang yang menganggapnya pinter lagi cuman karna masuk di kelas unggulan
yang padahal dia diurutan belakang dikelas unggulan semasa puti birunya. Masa
putih abu-abu Tania dimulai dengan baik. Hampir selalu masuk lima besar di
kelas dan mulai terlihat diantara temen-temen, meski masih enggan terlihat di
hadapan para guru. Karna Tania lebih nyaman tak dianggap spesial oleh mereka
dimana dia bisa jadi diri sendiri tanpa harus takut dikenal yang nantinya
diakan merasa terkekang. Pramuka adalah jiwanya, karna dia suka petualangan.
Kemah, melewati bukit dan hutan bersama adalah kebahagiaan tersendiri olehnya.
Saling membantu dan menjaga antar anggota dan kekeluargaan antara senior dan
junior membawanya hingga menjadi anggota Bantara SMAnya. Cerita cinta Tania tak
sebanyak ceritanya semasa SMP. Karna Tania mulai menyadari kalo semuanya hanya
menghabiskan waktu dan percuma kalo cuman buat sekedar pacaran maen-maen.
Yah, bisa dibilang Tania adalah
cewek yang dewasa sebelum waktunya. Pola pikirnya terbentuk dari keluarganya
yang pernah ada di posisi atas, bahkan paling bawah sekalipun. Pacar yang juga
mungkin bisa dijadiin calon suami, pemikiran itu muncul sejak Tania mengenakan
seragam putih abu-abunya. Dia ingin kata pacaran mampu membuatnya lebih baik,
termasuk lebih giat dalam belajar. Dia pun selalu ngejaga hubungan dia dengan
para mantan. Karna menurut Tania, Erlan, Angga, Dony, Satria, dsb adalah orang
yang pernah berada di hatinya dan pernah menjadikannya sebagaicewek spesial buat
mereka. Mungkin kalian ngira Tania selalu punya cerita cinta yang mulus dan
manis, tapi kenyataannya tidak.
Tania pernah diselingkuhin, tapi
dia juga pernah selingkuh. Bukan karna keegoisnnya tapi karna pacarnya
selingkuh dan selingkuhannya punya pacar yang selingkuh juga. Jadi nggak ada
yang slaing menyakiti dan menghianati dong? (Nggak
usah mikir ini bener apa nggak, iyain aja lah :D). Sebenernya siapa Tania
dulu itu tak sepenting Tania yang sekarang. Banyak orang yang selalu
terbayang-bayang sama masa lalu seseorang, terlebih masa kelamnya. Namun dia
harus sadar, bisa jadi orang lain melakukan hal yang sama kepadanya. Seharusnya
dia tau bahwa semua orang bisa berubah. Ibarat istilah, “Lebih baik jadi mantan
preman dari pada mantan kyai.”
Selain diselingkuhin, banyak hal
yang nyakitin buat Tania. Tapi meskipun demikian, Tania selalu berusaha buat
jadiin semua kepahitan itu menjadi manis. Karna dibalik ujian Allah, selalu ada
maksud baik buat kita. Tania pun pernah galau setaun lamanya lho buat ngelupain
dan bener-bener ngikhlasin mantan. Tapi usaha keras itu terbayar ketika dia
kenal cowok lain lagi. Tapi tak semulus itu perjalanan cinta Tania berikutnya.
Ketika dia mulai membuka hati, pintunya hanya dibiarkan terbuka dan
ditinggalkan. Pernah pintu itu dimasuki dan pembuka pintu hati bertahan sejenak
mulai saling mengenal, namun beberapa bulan setelahnya ditinggalnya lagi. Trauma
pun menderanya, tapi sikap Tania yang kuat mampu membantunya melewati semua itu
perlahan.’
Tania bukanlah cewek yang hobi
ganti pacar atopun playgirl. Doi
malah termasuk cewek setia, tulus, dan jujur selama menjalin hubungan. Namun image yang terbentuk tiap kali tau kalo
mantannya banyak (meskipun nggak bisa
dibilang mantan pacar juga karna cuman jadian bukan semua karna sayang#jaman
SMP) membuat dia dipandang berbeda. Terlebih dia punya banyak temen cowok. Because, usually human judge people by cover. Dibalik semua pengalan Tania dimasa
lalu itu, doi masih tetep ngalamin apa yang namanya patah hati. Bahkan doai
sangat terlatih buat patah hati. Mulai dari memilih orang yang akhirnya tak
memilihnya lagi walo sebelumnya doi dipilih duluan, hingga sekedar selingan
dikala bosan. Namun semua itu akhirnya membuat Tania sadar bahwa mereka hanya
bagian dari orang yang dikirimkan Allah tuk buatnya semakin kuat dan tegar.
Trauma? Sangat.
Tapi rasa trauma yang masih
sering muncul tak menghentikannya tuk mengenal cowok lain. Meskipun awalnya
Tania tak berniat mengenalnya lebih, tapi keadaan membuat dianta Tania dan Vino
menjadi semakin dekat. Sejujurnya Tania udah capek buat deket lagi sama cowok,
tapi Tania sadar, doi nggak boleh deketin cewek. :D Vino adalah sosok yang
baik. Sikap tulus dan ramahnya seakan meneduhkan jiwa Tania yang galak, tegas,
dan jutek itu. Kesabaran Vino seakan menghipnotis Tania. Tapi di sisi lain,
hati Vino pun masih terluka. Keduanya memiliki hati yang terluka dan mereka pun
saling mencoba luka masing-masing. Mulai dari belajar saling memahami dan
memaklumi kecuekan, kemanjaan, keegoisan, dan kekanak-kanakan yang terkadang
muncul seakan mewarnai kisah mereka. Tapi kapan luka keduanya sembuh, hanya
Vino dan Tania yang bisa menjawabnya. Taniapun seakan kembali menjadi sosok
penakut. Doi terlalu takut tuk kehilangan yang kesekian kali, tersakiti tuk
yang kesekian kalinya, tapi dia bahagia bisa ketemu Vino. Karna Vino lah sosok
cowok yang belakangan bisa buat Tani tertawa dan tersenyum bahagia, menangis
lega, bercerita tentang semuanya, jalan kemana pun yang dia mau dan selalu
setia ngedengerin kebawelan Tania. Vino, cowok yang selalu takut nyakitin
perasaan orang yang dia sayang ini nggak sepengalaman Tania dalam hal asmara,
cuman si pemalu ini bisa membuat tania nyaman dengan kedewasaannya dan kelucuan
yang kadang dia berikana.
![]() |
Picture by: |
Vino bukan lah cowok egois
sebenernya, tapi luka yang ada dihatinya membuatnya takut tuk melangkah lebih
dan takut kehilangan semua kepercayaan yang pernah ditanamnya (lagi). Andai
Vino tau, rasa takut nyakitin perasaan orang yang dia sayang itu bisa dengan
mudah dia hindari. Karna ketulusannya, kepercayaannya, kebaikan hatinya, dan
kasih sayangnya akan mampu membuat Tania bahagia disampingnya. Selama Vino
mampu memperjuangkan hati Tania dan seakan tak merelakan Tania bersama orang
lain. Karna selama dia beneran sayang sama Tania, dia bakal nggak rela kehilangan
tania dan rasa takut kehilangan akan lebih besar daripada rasa takut menyakiti.
Karan rasa takut menyakiti bisa dibayar dengan usaha Vino buat ngejaga perasaan
Tania.
Dibalik itu semua Tania yang
tegas dan terlatih patah hati telah bersiap kembali patah hati. Karna tak hanya
kali ini Tania menjadi sosok yang hadir dalam proses penyembuhan luka hati
hingga akhirnya cowok itu balikan sama mantannya. Tania hanya mampu berpikir
positif sebagai penghubung 2 hati yang sempat terpisah kembali menyatu. Untuk
saat ini Tania hanya mampu bertahan dengan satu hati yang telah jadi milik
Vino, meskipun mungkin di hati Vino masih ada 2 nama, Tania dan Melly, sang
mantan.