Read Me

Minggu, 01 Juni 2014

He’s Still My Choice

picture by http://favim.com/
 Long Distance Relationship atau yang sering disebut dengan istilah LDR sering terkesan menyedihkan. Namun bagiku LDR adalah suatu anugrah. Yah, anugrah karna aku masih bisa mempertahankan hubungan ku dengan Andra sampai sekarang. Tak mudah memang, tapi kita yakin kita bisa melewati itu semua asal kita perjuangin semuanya bersama.

Andra Prawira Putra, cowok yang paling berharga dihidupku setelah Ayah dan Kakak ku. Meskipun Andra mungkin bukan cinta pertama, kedua, atau pun ketiga buat aku, tapi aku yakin dia adalah cinta terakhir ku. Aku selalu berdoa untuk itu. Melabuhkan cinta ku hanya kepada Andra. Cinta kami mulai bersemi di masa putih-biru dimana banyak orang yang menganggap cinta dimasa ABG labil yang lagi puber ini dengan sebutan cinta monyet. Tapi Aku, Melodi Gita Amarta dan Andra Prawira Putra sepenuhnya percaya, cinta kita bukanlah cinta monyet, karna kami emang bukan monyet. Kita udah yakin kalo cinta kita bisa diperjuangin hingga berakhir di pelaminan.

Aku dan Andra pertama kali kenal di kelas VIII. Saat itu kita berada di kelas yang sama, VIII A. Di kelas favorit dan yang dibilang unggulan ini Aku dan Andra dipertemukan oleh suratan takdir yang entah sejak kapan Tuhan menulisnya, aku tak tau. Yang aku tau, Andra adalah sosok yang menawan sejak awal pertemuan. Senyuman manisnya, tatapan mata hangatnya, semua membuat cewek yang ngeliatnya terpikat seketika oleh cowok tinggi putih yang santun itu. Hingga pertengahan semester ganjil, Andra sering diam dan tak suka bergaul dengan yang lain, berbeda denganku. Kita mulai dekat sejak tugas kelompok yang pada awalnya memaksa kita untuk saling bekerja sama dan mengenal lebih dekat. Sejak saat itu kita berdua semakin dekat dan Andra tak sependiem sebelumnya.

Siang itu, setelah jam istirahat selesai, para siswa berlarian menuju kelas masing-masing dan pelajaran pun segera dimulai kembali. Ketika aku ngebuka tas, ada sepucuk surat warna pink. Aku segera membukanya ditengah mata pelajaran. “Yang bener aja, ini surat dari.....Andra. He said that he love me??” Unbelievable, kita jadian sepulang sekolah dan kisah cinta ku bersama Andra dimulai dari sini.

Andra mulai banyak temen dan pinter bergaul, secara pacarnya kayak aku gini. Meskipun SMA kita berbeda, tapi kita masih sering jalan bareng. Minimal 2 kali seminggu, itu wajib. Orang tua kita udah saling mengenal dan kisah cinta kita semakin hangat. Belakangan Andra sering sibuk sama Karya Ilmiahnya. Meskipun aku selalu menyemangatinya, tapi aku juga sering cemburu sama kerjaannya itu. Tapi tak apa lah, kita masih punya kegiatan bersama juga. Ngeband..

Kalo kebanyakan cewek jadi vokalis, aku lebih suka buat jadi gitarisnya. Karna pacar lebih pinter nyanyi daripada aku. Sering aku dibikin cemburu sama fans-fansnya Andra, tapi yang bikin aku makin bangga sama pacar, dia selalu nggandeng aku pas di tempat manggung. Jadi fans-fansnya pada tau kalo Andra milik ku. Yeaaaah....

Tahun pun selalu berganti dan aku dan Andra akan segera melepaskan seragam putih abu-abu dan kita mutusin buat kuliah di universitas sama dengan ku, di Jogja. Sekitar 5 tahun kita bersama dan tak terpisahkan, tapi menginjak semester 6 Andra memutuskan untuk mengikuti seleksi double degree ke luar negeri dan pacar kesayangan ku lolos. Itu artinya kita harus berpisah untuk sementara. Akhirnya aku harus ngerasain yang namanya LDR. Aku pasti kangen banget sama pacar. Ntar kalo dia disana kecantol bule gimana? Terus kalo nanti pacar sibuk dan nggak pernah ngabarin? Kalo aku kangen? Aaaaa....aku nggak pengen jauh dari pacar, tapi ini demi kesuksesan pacar. Yah, aku harus selalu mendukungnya.

Tanggal dimana LDRan kita dimulai udah tiba. Sebulan awal sangat menyiksa bagi ku, tapi bulan-bulan berikutnya lebih menyiksa. Andra yang sering sibuk bikin aku lebih banyak ngerasain kesepian. Aku yang masih suka ngeband ini harus menggantikannya sebagai vokalis. Itu tak masalah bagi ku tapi perhatian Ardy yang berlebihan membuat ku nggak nyaman. Alih-alih ngehibur dan ngejagain aku selama Andra pergi, Ardy yang juga sahabat Andra itu sering menemaniku kemana pun aku butuh temen. Tapi aku sadar, aku harus memepertahankan cintaku kepada Andra yang udah hampir 7 taun kita jalani. Tapi aku ngerasa beda sama Ardy. Rasa deg-degan tiap kali aku di deket Ardy membuat aku semakin takut nyakitin Andra, terlebih gosip kalo Ardy suka sama aku. Tuhan, tolong aku. Perasaan macam apa ini?

Aku bingung dengan perasaan ku sendiri. Udah lama aku nggak ngerasain rasa seneng yang sekarang ini aku rasain. Bahkan aku lupa, kapan terkhir kali ngerasain deg-degan tiap kali bersama Andra. Tapi 7 taun ini nggak mungkin aku sia-siakan. Perasaan bingung ini hampir membunuhku dan aku memutuskan untuk menceritakan semua ini kepada Andra. Aku nggak mau bohong ke pacar, aku nggak mau ngecewain dia, meski aku tau kalo dia juga nggak kalah kecewa mendengar kejujuran ku. Tapi setidaknya dia tau perasaan ku dan dia akan menyuruhku untuk bagaimana.

http://dunzo.net/
Tak sesuai harapan. Andra hanya mengatakan ini semua murni pilihan ku. Mau bertahan dengan pacar yang selalu sibuk dan jauh, atau Ardy yang dekat dan selalu memberi perhatian lebih. Aku semakin bingung dan aku memutuskan keluar dari band selama Andra nggak ada dan menjaga jarak dengan Ardy. Meskipun kejujuran ku membuat Andra nggak yakin dengan ku, tapi aku nggak mau ngekhianatin cinta kita. Andra semakin cuek, tapi aku hanya bisa bertahan dan nggak mau menyesali keputusanku. Sore itu mama Andra menelpon, tante bilang kalo tante pengen jenguk Andra ke Ausie dan mengajak ku. It’s really a good news. Setibanya di sana, Andra menyambut ku dengan seikat bunga mawar putih dan pelukan hangatnya. Aku nggak akan pernah meninggalkannya, pacar.


Comments
0 Comments

0 komentar: