![]() |
picture by http://favim.com/ |
Andra Prawira Putra, cowok
yang paling berharga dihidupku setelah Ayah dan Kakak ku. Meskipun Andra
mungkin bukan cinta pertama, kedua, atau pun ketiga buat aku, tapi aku yakin
dia adalah cinta terakhir ku. Aku selalu berdoa untuk itu. Melabuhkan cinta ku
hanya kepada Andra. Cinta kami mulai bersemi di masa putih-biru dimana banyak
orang yang menganggap cinta dimasa ABG labil yang lagi puber ini dengan sebutan
cinta monyet. Tapi Aku, Melodi Gita Amarta dan Andra Prawira Putra sepenuhnya
percaya, cinta kita bukanlah cinta monyet, karna kami emang bukan monyet. Kita udah
yakin kalo cinta kita bisa diperjuangin hingga berakhir di pelaminan.
Aku dan Andra pertama kali
kenal di kelas VIII. Saat itu kita berada di kelas yang sama, VIII A. Di kelas
favorit dan yang dibilang unggulan ini Aku dan Andra dipertemukan oleh suratan
takdir yang entah sejak kapan Tuhan menulisnya, aku tak tau. Yang aku tau,
Andra adalah sosok yang menawan sejak awal pertemuan. Senyuman manisnya,
tatapan mata hangatnya, semua membuat cewek yang ngeliatnya terpikat seketika
oleh cowok tinggi putih yang santun itu. Hingga pertengahan semester ganjil,
Andra sering diam dan tak suka bergaul dengan yang lain, berbeda denganku. Kita
mulai dekat sejak tugas kelompok yang pada awalnya memaksa kita untuk saling
bekerja sama dan mengenal lebih dekat. Sejak saat itu kita berdua semakin dekat
dan Andra tak sependiem sebelumnya.
Siang itu, setelah jam
istirahat selesai, para siswa berlarian menuju kelas masing-masing dan
pelajaran pun segera dimulai kembali. Ketika aku ngebuka tas, ada sepucuk surat
warna pink. Aku segera membukanya
ditengah mata pelajaran. “Yang bener aja, ini surat dari.....Andra. He said that he love me??” Unbelievable, kita jadian sepulang
sekolah dan kisah cinta ku bersama Andra dimulai dari sini.
Andra mulai banyak temen dan
pinter bergaul, secara pacarnya kayak aku gini. Meskipun SMA kita berbeda, tapi
kita masih sering jalan bareng. Minimal 2 kali seminggu, itu wajib. Orang tua
kita udah saling mengenal dan kisah cinta kita semakin hangat. Belakangan Andra
sering sibuk sama Karya Ilmiahnya. Meskipun aku selalu menyemangatinya, tapi
aku juga sering cemburu sama kerjaannya itu. Tapi tak apa lah, kita masih punya
kegiatan bersama juga. Ngeband..
Kalo kebanyakan cewek jadi
vokalis, aku lebih suka buat jadi gitarisnya. Karna pacar lebih pinter nyanyi
daripada aku. Sering aku dibikin cemburu sama fans-fansnya Andra, tapi yang
bikin aku makin bangga sama pacar, dia selalu nggandeng aku pas di tempat
manggung. Jadi fans-fansnya pada tau kalo Andra milik ku. Yeaaaah....
Tahun pun selalu berganti
dan aku dan Andra akan segera melepaskan seragam putih abu-abu dan kita mutusin
buat kuliah di universitas sama dengan ku, di Jogja. Sekitar 5 tahun kita
bersama dan tak terpisahkan, tapi menginjak semester 6 Andra memutuskan untuk
mengikuti seleksi double degree ke
luar negeri dan pacar kesayangan ku lolos. Itu artinya kita harus berpisah
untuk sementara. Akhirnya aku harus ngerasain yang namanya LDR. Aku pasti
kangen banget sama pacar. Ntar kalo dia disana kecantol bule gimana? Terus kalo
nanti pacar sibuk dan nggak pernah ngabarin? Kalo aku kangen? Aaaaa....aku
nggak pengen jauh dari pacar, tapi ini demi kesuksesan pacar. Yah, aku harus
selalu mendukungnya.
Tanggal dimana LDRan kita
dimulai udah tiba. Sebulan awal sangat menyiksa bagi ku, tapi bulan-bulan
berikutnya lebih menyiksa. Andra yang sering sibuk bikin aku lebih banyak
ngerasain kesepian. Aku yang masih suka ngeband ini harus menggantikannya
sebagai vokalis. Itu tak masalah bagi ku tapi perhatian Ardy yang berlebihan
membuat ku nggak nyaman. Alih-alih ngehibur dan ngejagain aku selama Andra
pergi, Ardy yang juga sahabat Andra itu sering menemaniku kemana pun aku butuh
temen. Tapi aku sadar, aku harus memepertahankan cintaku kepada Andra yang udah
hampir 7 taun kita jalani. Tapi aku ngerasa beda sama Ardy. Rasa deg-degan tiap
kali aku di deket Ardy membuat aku semakin takut nyakitin Andra, terlebih gosip
kalo Ardy suka sama aku. Tuhan, tolong aku. Perasaan macam apa ini?
Aku bingung dengan perasaan
ku sendiri. Udah lama aku nggak ngerasain rasa seneng yang sekarang ini aku
rasain. Bahkan aku lupa, kapan terkhir kali ngerasain deg-degan tiap kali
bersama Andra. Tapi 7 taun ini nggak mungkin aku sia-siakan. Perasaan bingung
ini hampir membunuhku dan aku memutuskan untuk menceritakan semua ini kepada
Andra. Aku nggak mau bohong ke pacar, aku nggak mau ngecewain dia, meski aku
tau kalo dia juga nggak kalah kecewa mendengar kejujuran ku. Tapi setidaknya
dia tau perasaan ku dan dia akan menyuruhku untuk bagaimana.
![]() |
http://dunzo.net/ |
Tak sesuai harapan. Andra
hanya mengatakan ini semua murni pilihan ku. Mau bertahan dengan pacar yang
selalu sibuk dan jauh, atau Ardy yang dekat dan selalu memberi perhatian lebih.
Aku semakin bingung dan aku memutuskan keluar dari band selama Andra nggak ada
dan menjaga jarak dengan Ardy. Meskipun kejujuran ku membuat Andra nggak yakin
dengan ku, tapi aku nggak mau ngekhianatin cinta kita. Andra semakin cuek, tapi
aku hanya bisa bertahan dan nggak mau menyesali keputusanku. Sore itu mama
Andra menelpon, tante bilang kalo tante pengen jenguk Andra ke Ausie dan
mengajak ku. It’s really a good news.
Setibanya di sana, Andra menyambut ku dengan seikat bunga mawar putih dan
pelukan hangatnya. Aku nggak akan pernah meninggalkannya, pacar.