Sahabat. Fitria yakin banget
kalian semua punya definisi yang beda-beda soal arti sahabat. Aku sendiri
mengartikan seorang sahabat adalah orang yang selalu ada, baik saat kita senang
maupun sedih. Dia selalu ngertiin kita, meskipun saat itu kita dalam keadaan
labil sekalipun. Ngambeg, marah-marah nggak jelas, bahkan judes. Iya, karna
mereka bener-bener tau kita, dia bakalan ngerti disaat kamu kayak gitu,
kehadiran mereka malah berarti banget buat kamu. Jadi, dia nggak bakalan
ninggalin kamu sendiri dengan segudang masalah yang mungkin susah atau belum
sempet kamu ceritain.
Sahabat. Sosok sempurna yang
diciptakan oleh Allah SWT dalam kehidupan kita. Meski pun nggak memiliki
hubungan sedarah, tapi dia pantas kita sebut sebagai saudara. Saudara adalah
sesosok manusia yang punya hubungan baik dengan kita. Lahir dari saudara
keturunan pendahulu kita yang bahkan belum sempat kita kenal sebelumnya. Begitu
pula sahabat, tiba-tiba datang dalam kehidupan kita dan tanpa kita sadari kita menemukan
kecocokan dengan dia. Cocok nggak selamanya berarti sama sifat dan sudut
pandang dalam menilai sesuatu, melainkan bagaimana kesinambungan dan
kesinergian pola pikir mereka yang saling mampu menerima satu sama lain, bukan
malah saling menjatuhkan atau pun menyela satu sama lain.
Pernahkah kamu menyadari betapa
berartinya sahabat-sahabat kalian? Sering kita menyepelekan posisi seorang
sahabat. Bahkan sering sekali kita mengacuhkannya, nggak meduliin dia, dan asik
dengan gebetan atau pun pacar masing-masing. Padahal, sahabat kita hadir
terlebih dulu dalam kehidupan kita jauh sebelum kita mengenal gebetan atau
pacar kita sekali pun. Saat kamu menyadari pentingnya sahabat kita, kita
mungkin telah kehilangan dia karna ada orang lain yang lebih menyadari pentingnya
posisi dia dalam hidupnya. Tapi Teman, sahabat sejati tidak akan demikian.
Mereka akan selalu ada buat kita, meski pun semua orang bilang waktunya udah
abis n’semuanya udah terlambat. Waktu mereka untuk kita adalah selamanya,
seumur hidup kita, n’kapan pun kita butuhkan.
Sadarilah, gebetan, pacar atau
pun sejenisnya nggak begitu penting buat kalian. Istri/suami kalian lah
nantinya yang patut buat kamu pentingkan dan jadikan suatu alasan buat menomor
sekiankan seorang sahabat setelahnya. Mungkin buat kalian yang masih asik sama
gebetan n’pacar kalian agak kurang setuju sama apa yang aku omongin barusan.
Cuman ketika kamu kehilangan gebetan atau pacar kamu sekali pun, kamu bakalan
nyadar kalau kebahagiaan kalian hanyalah semu. Besar banget kemungkinan buat
kamu kehilangan semua masa-masa bersama kalian yang indah. Kekecewaan,
penghianatan, n’kebohongan akan mudah menghancurkan semuanya, kapan aja tanpa
bisa kita sadari. Sedangkan sahabat, dia bakalan jauh lebih setia buat selalu
ada di sampingmu, semaumu, dalam keadaan apapun.
Jagalah persahabatan kalian, buat
kalian pada yang punya sahabat. Jangan biarkan kamu nyesel dikemudian hari
setelah kamu kehilangan sosok hangat mereka. Belajarlah setia kepadanya
agar mereka pun akan selalu setia sama
kamu. Tapi buat kamu yang ngerasa belum nemuin sahabat yang cocok dan
bener-bener srek, jangan lah pantang menyerah tuk mendapatkan mereka. Aku
yakin, sebenernya kamu punya banyak sahabat, cuman terkadang kamu belum
menyadari kehadiran mereka. Karna aku pun sempat mengalaminya. Tapi kini aku
sadar, aku punya begitu banyak sahabat. Yang selalu terima aku apa adanya,
selalu setia sama aku, selalu menghapus air mata ku ketika aku nangis, selalu
minjemin pundak mereka disaat aku lemah, dan selalu nguatin aku disaat aku
nggak mampu lagi berdiri, nemenin aku disaat aku ngerasa sepi, mengajariku hal
yang dia tahu saat aku nggak ngerti, menuntun aku disaat aku tak tau arah,
memapahku disaat aku terjatuh, menjagaku disaat aku dalam bahaya, memberiku
cahaya saat aku dalam kegelapan, melemparkan senyuman disaat ku bersedih, dan
senantiasa memaafkan ku disaat aku menyakiti hatinya.
Sahabatku tercinta, semua ini
untukmu. Curahan hatiku, rasa terima kasih ku untukmu. Maafin aku yang dengan
segala kekurangan ku sering membuat kalian kecewa. Maaf karna gampang marah,
kadang jutek, judes, ngebetein, dan sering bikin jengkel kalian. Tapi aku
yakin, kalian tau, aku selalu menyayangi kalian, nggak bermaksud buat kalian
sakit, hanya saja kurang mampu meredam emosiku. Aku yakin, kalian udah cukup
lama mengenalku, karna itu aku menyayangi kalian. Tanpa banyak hal yang bisa
aku lakukan, aku hanya mampu membalas sejuta jasa kalian untuk ku dengan
kesetiaanku buat ngedengerin semua keluh kesahmu, saran n’pendapat ku yang
hanya sebatas sepengetahuan dan pengalamanku, perhatianku atas semua masalah
yang kalian hadapin, telinga ku untuk mendengarkan curahan hatimu, pundakku tuk
sekedar mengurangi beban dikepalaku, keusilanku tuk menghibur suasana sendumu,
atau pun kebanyolan ku tuk ngembaliin tawamu.
