Pernahkah kau memiliki impian yang
sebenarnya bisa kau capai tapi kau selalu menundanya karna berbagai alasan.
Jika pernah, berarti kita sama. Cie, jangan-jangan kita jodoh (apaan sih ini. hahhaha). Sebenernya keinginan
dan impian untuk mendaki gunung telah ada sejak aku menjadi seorang mahasiswa. Akan
tetapi apalah dayaku yang tak mampu mengantongi restu orang tuaku yang teramat
sangat menyayangi dan mengkhawatirkan ku. Terlebih dengan begitu banyaknya
pemberitaan mengenai musibah yang menimpa beberapa pendaki gunung, mulai dari tersesat,
hipotermia, terbakar, bahkan hingga meninggal dunia. Tapi Sobat, percayalah
jika Allah mengijinkan, tak akan ada yang tak mungkin. Yang pasti adalah,
sebagai umatnya, kita hanya harus berusaha, berdoa hingga akhirnya bertawakkal
kepadanya.
Sebagai pendaki yang sangat awam, dalam
pendakian pertama ku ini, aku harus mempersiapkan banyak hal. Persiapan yang
dimaksud tak hanya fisik dan peralatan, tetapi juga mental. Yah, kita nggak
boleh ragu dalam melangkah dan mengambil keputusan selama perjalanan. Sebagai
seorang newbie aku banyak nanya sama
tim ku yang emang dah jauh lebih pengalaman dan ngerti soal mendaki gunung. Dan
pastikan kalo kamu orang baru juga kayak aku, kamu harus melakukan pendakian
dengan tim yang pengalaman dan mengerti medan gunung yang akan kau daki. Karna naik
gunung nggak cuman soal berani bahkan salah jika ada orang yang mau naek gunung
cuman pengen dibilang keren ato ngehits. Tujuan kamu aja udah salah. Terlebih kalo
sampe ninggalin sampah dan ngerusak alam sekitar, mending kamu ke mall ato ke
tempat hits yang nggak berhubungan dengan alam. Tau kenapa? Karna ngejaga alam
dan mempertahankannya buat tetep indah aja udah susah, apa lagi tambah dirusak?
Nggak heran banyak bencana alam ini itu, karna semua kembali ke diri kita
masing-masing.
Balik lagi ke topik utamanya, yah Gunung
Guntur. Gunung ini terletak di kota Garut dan berdekatan dengan Gunung Cikuray
serta Gunung Papandayan. Walo ketinggiannya hanya mencapai 2.249 mdpl, track untuk mendakinya cukup menguras
tenaga. Karna dengan track baru (setelah
terjadi longsor di sekitar jalur pendakian sebelumnya), untuk mencapai puncak 1
kita harus mendaki dari pos 3 (yang sekarang menjadi area camping) kita harus melalui jalur berkerikil dan terjal. Nggak sedikit
yang terpeleset bahkan jatuh tergelinding dalam jalur ini. Selain itu, pernah
ada korban yang meninggal dunia karna kepalanya terkena batu dari atas. Jadi
ingat bahwa harus selalu sigap, fokus, dan hati-hati selama pendakian. Harus siap
kuping untuk mendengar teriakan pendaki lain bahwa ada batu dari atas. Dan rekomen
banget buat pake sepatu ketimbang sendal gunung. Enak lagi biar nggak kemasukan
kerikil-kerikil ke sepatu, pakai penutup kaki yang dari lutut hingga kaki (dibaca:greter).
Sayangnya pada saat itu kabut cukup tebal
hingga akhirnya aku nggak bisa ngeliat sunrise dan lautan awan. Tapi keindahan
yang terpampang nyata di depan mata ku sudah cukup membuat ku puas menikmati
perjalanan pertama ku buat mendaki gunung. Berbeda dengan gunung di daerah Jawa
Tengah, gunung di daerah Jawa Barat tidak sedingin disana. Akan tetapi ingat tetap
bawa jaket, sleeping bag dll, dan ketika turun hujan, non aktifkan data celluler handphone mu (fyi: dipuncak Gunung Guntur pun lu bakalan
tetep mendapatkan signal yang kenceng) buat ngehindarin sambaran petir.
Selamat mendaki teman-teman pendaki…ingatlah
bahwa puncak bukanlah tujuan utama dalam pendakian gunung, akan tetapi pulang
dengan selamat ke rumah adalah tujuan utamanya. Berikut foto-foto ku bersama
tim yang luar biasa selama di Gunung Guntur:
 |
Awal Perjalanan Kita di Mulai (Masih Ber 7) |
 |
Kebayangkan gimana track turunnya?? |
 |
Ini di titik GPS (Puncak 1) *Abaikan mas-mas di sebelah |
 |
City Lightnya Kota Garut |
 |
Gunung Papandayan terlihat di sana |
 |
Tim yang ke Puncak cuman 6, karna yang satu asik tidur dan jaga tenda |
 |
Terakhir, jangan lupa untuk saling menjaga dan membantu pendaki lain ya, terlebih anggota tim kalian. (*tapi ini terlihat lebih sedikit agak romantis) |