Read Me

Rabu, 12 Februari 2014

Antara Rokok, Kandungan Zat, Bahayanya, dan Banci

Belakangan sentar dikabarkan kalo kemasan rokok di Indonesia bakal didesign kayak rokok-rokok diluar negeri dimana kemasan mereka mencantumkan bahaya merokok dan bahkan gambar penyakitnya. Dilarang juga mengiklankan rokok yang menimbulkan pencitraan si perokok yang lebih jantan atau bahkan kerenlah dimata para cewek terutama.



Walau pun bagi para perokok aktif mau gimana pun model kemasan atau iklannya, mereka susah banget move on sama yang namanya rokok ini, melebihi move on mereka dari mantan. Tapi senggaknya calon pemakai bakalan berpikir lebih lah.

Kadang aku sendiri pengen ketawa tiap kali ada orang yang bilang cowok yang nggak ngerokok itu banci lah apa lah. Eh, situ harus inget dulu istilah yang belakangan ini muncul, “Kebanyakan cowok yang perutnya sixpacks itu pacarnya ganteng, sedangkan cowok gendut itu pacarnya cantik”. Entah darimana munculnya istilah itu, cuman yang aku maksud disini kalau orang dibilang banci dan semacamnya itu cuman istilah dan cara pandang orang lain terhadap dia aja. Toh apa ukuran kejantanan seorang pria diukur melalui rokok? Kalo iya, menurut ku rendah banget tolok ukurnya?

Jujur Fitria emang nggak suka sama rokok, tapi nggak menutup kemungkinan buat suka sama cowok perokok :D. Cuman cowok yang ngerokok itu kecenya turun 70%. Aku paling anti sama asap rokok. Dimana pun kalo ada asap rokok aku bakal tutup idung. Terserah mau dibilang sok lah, nyinggung perasaanlah, nggak penting. Harusnya si perokok aktif yang harusnya sadar, betapa dia ganggu lingkungan yang tadinya punya udara sehat buat dijadiin sumber racun. Cari smoking area lah, please.
Pasti sering lah kalian pada denger kandungan apa aja yang ada di rokok itu sendiri dan apa dampaknya. Berikut sedikit tentang itu:

1.       Karbon Monoksida (CO)
Gas CO mampu mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit). Cara kerjanya lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.

2.       Nikotin
Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik yang menyebabkan si perokok susah untuk meninggalkan rokok. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi (darah tinggi). Selain itu nikotin mampu membuat merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
Kandungan zat berbahaya lainnya dari rokok adalah  Tar, Kadmium, Akrolein, Amoniak,  Asam Format, HidrogenSianida/HCN, NitrousOxid,  Formaldehid, Fenol, Asetol, Hidrogensulfida, Piridin, MetilKlorida, dan Metanol. Lebih dari 4000 zat yang terkandung di dalamnya dan sekitar 2000 diataranya adalah zat berbahaya.


Dari fakta di atas nggak heran kalo pernah ada fatwa haram merokok yang jadi pro kontra. Cuman sebagai orang awam, kata haram terlalu ekstrim, makruh lebih tepat. Semoga bermanfaat.
Comments
0 Comments

0 komentar: