Read Me

Kamis, 20 Juni 2013

Contoh Analisis Regresi


Analisis Regresi
Pengaruh Current Rasio, Debt to Equity, ROA, ROE, dan EPS terhadap Harga Saham
Mata Kuliah : Statistika Ekonomi


Disusun Oleh :
ELYANA AYU SORAYA                       7211411128
PRISTIANI                                             7211411135
DYAH ATMI FITTRIAS TUTI                 7211411175
PUTRI APRILIANA WULANDARI       7211411177
NURUL ICHSANI                                  7211411183


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Operasionalisasi Variabel
Pada umumnya perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan penekanan biaya (minimum) dalam rangka meningkatkan daya saing baik dipasar domestik maupun pasar global. Situasi ini mendorong mereka untuk mengadaptasikan sistem manufaktur yang dapat mempercepat proses penciptaan nilai tambah, antara lain dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan investor.
Perkembangan industri memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan dalam industri. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis maupun persaingan yang semakin ketat. Kinerja perusahaan tersebut pada akhir periode harus dievaluasi untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
Melalui analisis laporan keuangan, maka didapat data tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan. Salah satu manfaat dari analisis laporan keuangan, kita dapat melakukan analisis terhadap rasio keuangan perusahaan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Analisis rasio keuangan merupakan analisis tradisional, sering dipakai dan juga mudah dalam penggunaannya. Alat ukur yang dipakai analisis rasio keuangan berupa rasio-rasio keuangan perusahaan.
Agar rasio-rasio itu mempunyai arti, maka rasio yang dihitung harus dari variable-variabel yang mampu memberikan arti. Analisis rasio mampu menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai suatu kondisi keuangan dan dapat dipakai sebagai dasar perbandingan dari waktu ke waktu.
Ada beberapa ukuran kinerja keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini dimana masing-masing rasio digunakan untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap harga saham. Variabel kinerja keuangan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1.      Current Rasio
Merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Current Ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial jangka pendeknya. Akan tetapi current ratio yang tinggi akan berpengaruh negative terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran.

2.      Debt to Equity
Menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relative terhadap ekuitas. Semakin besar DER mencerminkan risiko perusahaan yang relative tinggi.

3.      Return on Asset (ROA)
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan.

4.      Return on Equity (ROE)
Menerangkan laba bersih yang dihasilkan untuk setiap ekuitas. Semakin besar ROE menandakan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para pemegang saham prioritas yang bisa dihasilkan dari setiap lembar saham. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar-kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang semakin besar maka rasio ini juga akan semakin besar.

5.      Earning per Share (EPS)
Merupakan variabel yang menunjukkan bahwa semakin besar variabel tersebut menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Untuk keperluan analis, seseorang perlu memperhatikan EPS di masa yang akan datang, bukan EPS yang telah diperoleh. Hal tersebut dikarenakan harga saham hari ini merupakan present value dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal di masa yang akan datang, dan penghasilan, penghasilan tersebut akan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba di masa yang akan datang.
Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan non bank bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi). Salah satu indikasi bekerjanya pasar modal secara optimal adalah ketersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan yang bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan penilaian terhadap perusahaan. Oleh karena itu peranan pasar modal menjadi semakin penting mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana, dan pihak yang ingin menanamkan modalnya. (Wiji P dan Hendy F,3:2006).
Penilaian emiten suatu perusahaan didapat dari informasi yang tersedia di pasar modal sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang penilaian emiten suatu  perusahaan. Salah satu aspek yang dinilai oleh masyarakat dalam investasi adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan akan selalu mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, dan prospek perusahaan tersebut ke depan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis keterkaitan dan pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Yaitu menganalisis  pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari beberapa rasio keuangan yang berupa, , CR (Current Ratio), DER (Debt to Equity Ratio) ROA (Return On Assets) dan Return On Equity (ROE), EPS (Earning Per Share) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


Data Penelitian :
Nama Perusahaan
Current ratio
Debt To Equity
ROA
ROE
EPS
Harga
Saham
PT KMI Wire and Cable, tbk
2,3
0,5
9,9
14,7
31,1
134
PT Megapolitan Development, tbk
2,5
0,6
0,9
7,5
2
115
PT Multistrada Arah Sarana,tbk
1,2
0,9
0,3
0,6
2,1
365
PT Hotel Sahid Jaya International, tbk
1,7
0,4
1
1
12
365
PT Pan Brothers, tbk
1,3
1,2
4
8,7
22
385
PT Tunas Baru Lampung, tbk
1,4
2
4,9
14,7
53,6
485
PT Jaya Pari Steel, tbk
5,8
0,2
2,8
3,3
15,1
360
PT Modernland Realty, tbk
0,9
106
6
12
42
880
PT Pembangunan Jaya Ancol, tbk
2
0,4
10
14
119
1020
PT Pelat Timah Nusantara, tbk
1,6
1,1
0,6
13,5
30
255
PT Gunawan Dianjaya Steel, tbk
2,5
0,4
0,1
0,1
25
132
PT Trust Finance Indonesia, tbk
19,5
1,1
0,1
0,1
66,3
790
PT Selamat Sempurna, tbk
2,6
0,8
18,4
33,9
162
1560
PT Tiga Pilar Sejahtera Food, tbk
0,9
2,2
7
23,5
91
475
PT Ekadharma International, tbk
2
0,6
11,7
19,1
44,8
450
PT Adhi Karya, tbk
1,1
6,2
0,1
0,2
127
650
PT Martina Berto, tbk
4,1
0,5
0,1
0,1
47
455
PT Trikomsel Oke, tbk
1,6
1,5
13,3
33,8
89
860
PT BW Plantation, tbk
1
1,5
9,5
23,4
107,8
1230
PT Intiland Development, tbk
1,5
0,7
4,6
7,7
30,9
255
PT Kedawung Setia Industrial, tbk
1,4
1,1
4,4
9,3
70
335
PT Alkindo Naratama, tbk
1,3
0,8
0,1
0,1
56
550
PT Cardig Aero Service, tbk
2,1
1
0,6
0,2
43
820
PT Panorama Transportasi, tbk
2,1
3,1
3,3
13,8
27,3
175
PT Matahari Putra Prima, tbk
1,5
0,8
2
3,6
38
1560
PT Sidomulyo Selaras, tbk
2,1
0,3
3,2
4,2
8
280
PT Panorama Sentrawisata, tbk
1,2
2,3
2,6
8,6
29
197
PT Multipolar, tbk
1,6
1
1
1,9
11
215
PT Panca Global Securities, tbk
5,6
0,2
0,1
0,1
28
225
PT Multi Indocitra, tbk
3,4
0,3
0,2
0,1
70
355









Hasil analisis melalui SPSS

Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
EPS, Cuurrent Ratio, Debt to Equity, ROE, ROAa
.
Enter
a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Harga Saham

Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat.


Uji Asumsi Klasik

a.     Uji Goodness of Fit
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.713a
.509=
.407
305.8132
1.967
a. Predictors: (Constant), EPS, Cuurrent Ratio, Debt to Equity, ROE, ROA
b. Dependent Variable: Harga Saham




Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada table diatas nilai korelasi adalah 0,713. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori lemah. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 40,7% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 40,7% terhadap variabel Y dan 59,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

b.      Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.713a
.509=
.407
305.8132
1.967
a. Predictors: (Constant), EPS, Cuurrent Ratio, Debt to Equity, ROE, ROA
b. Dependent Variable: Harga Saham



Deteksi Autokorelasi Positif:
dW < dL maka terdapat autokorelasi positif,
dW > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif,
dL < dW < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.

Deteksi Autokorelasi Negatif:
 (4 - dW) < dL maka terdapat autokorelasi negatif,
(4 - dW) > dU maka tidak terdapat autokorelasi negatif,
dL < (4 - dW) < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.

Deteksi Autokorelasi Positif:
1,967 > 1,8326 maka tidak terdapat autokorelasi positif---> Benar

Deteksi Autokorelasi Negatif:
Jika 2,033 > 1,8326 maka tidak terdapat autokorelasi negatif---> Benar

Kesimpulan     :
“Pada analisis regresi tidak terdapat autokorelasi positif dan tidak terdapat autokorelasi negatif sehingga bisa disimpulkan sama sekali tidak terdapat autokorelasi.”





c.       Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
161.775
107.770

1.501
.146


Cuurrent Ratio
7.914
17.652
.068
.448
.658
.893
1.120
Debt to Equity
3.599
2.988
.174
1.204
.240
.982
1.018
ROA
30.247
29.444
.360
1.027
.315
.167
5.997
ROE
-9.819
13.901
-.243
-.706
.487
.173
5.787
EPS
5.947
1.799
.595
3.306
.003
.632
1.581
a. Dependent Variable: Harga Saham






Uji Multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan  nilai VIF :
Model dinyatakan terbebas dari gangguan multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF < 10 atau tolerance diatas 0,1.
Dari tabel  diatas memberikan semua nilai VIF < 10 atau nilai tolerance diatas 0,1, berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas pada penelitian ini atau variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan.


 
d.        Uji Heteroskedastisitas
 
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan veriance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan memplotkan grafik antara SRESID dengan ZPRED di mana gangguan heteroskedastisitas akan tampak dengan adanya pola tertentu pada grafik. Tampak pada diagram di atas bahwa model penelitian tidak mempunyai gangguan heteroskedastisitas karena tidak ada pola tertentu pada grafik. Titik-titik pada grafik relatif menyebar baik di atas sumbu nol maupun di bawah sumbu nol.





Uji Normalitas
 
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Dari tampilan grafik histogram diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal karena grafik berbentuk lonceng (simetris) sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 
Gambar menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik telah mendekati atau hampir berhimpit dengan sumbu diagonal atau membentuk sudut 45 derajad dengan garis mendatar. Interpretasinya adalah bahwa nilai residual pada model penelitian telah terdistribusi secara normal.














Uji Regresi Berganda

e.      Uji F
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
2325700.907
5
465140.181
4.974
.003a
Residual
2244521.793
24
93521.741


Total
4570222.700
29



a. Predictors: (Constant), EPS, Cuurrent Ratio, Debt to Equity, ROE, ROA

b. Dependent Variable: Harga Saham





Uji F (uji simultan) adalah untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu terhadap variabel terikatnya yaitu DA secara serempak. Tabel diatas digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel ketiga, diperoleh nilai Sig. = 0,03 yang berarti < kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.

f.       Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
161.775
107.770

1.501
.146


Cuurrent Ratio
7.914
17.652
.068
.448
.658
.893
1.120
Debt to Equity
3.599
2.988
.174
1.204
.240
.982
1.018
ROA
30.247
29.444
.360
1.027
.315
.167
5.997
ROE
-9.819
13.901
-.243
-.706
.487
.173
5.787
EPS
5.947
1.799
.595
3.306
.003
.632
1.581
a. Dependent Variable: Harga Saham






Uji T (parsial) adalah untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikatnya. Tabel diatas menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y =161,775 + 7,914X1 + 3,599X2 + 30,247X3 – 9,819 X4 + 5,947 X5








Comments
0 Comments

0 komentar: