Read Me

Selasa, 08 Desember 2015

“Thothok Lawang: Ketuk Pintu”

picture source: www.duniaku.net

Tibalah saatnya aku menginjak usia dimana mama tidak lagi minta pulsa tapi lebih dari itu, ya mama minta mantu. Kini usiaku 22 tahun menjelang 23 tahun dan status ku adalah wanita single (dibaca: jomblo). Jadi cewek itu serba salah, salah kalo pas punya pacar terlalu berharap segera dinikahin padahal si pacar masih belum ada keinginan untuk segera melangsungkan pernikahan dengannya karna alasan belum mapan dan sedang meniti karir. Salah juga kalo pas ada orang yang tiba-tiba datang ke rumah dan menanyakan ke orang tua apakah anak gadisnya sudah ada yang punya atau belum dan ingin meminangnya tapi si anak gadis masih enggan. Kenapa salah? Kalo menurut sudut pandangku pada kasus ini itu sih ada banyak alasan. Misalnya kalo diliat dari sudut pandang agama, kan emang harusnya menikah adalah melalui ta’aruf dan dipertemukan oleh pihak ketiga, kalo cocok langsung nikah. Kalo dilihat dari norma kesopanan ato adat istiadat nih (khususnya Jawa), kenapa nolak kalo nggak ada alasan tepat? Sekolah udah nggak, calon lain juga belum ada, terkadang juga buat yang nggak suka ada yang bilang matrelah apalah, banyak.hahahha, serba salah kan??? Padahal jadi cewek itu ribet, bukan? Kalo keseringan nolak pun juga orang yang mau datang meminang takut, jadi enggan dll, kalo asal terima juga nggak mungkin karna menikah adalah sekali seumur hidup (bagi aku pribadi, nggak tau juga kalo bagi kamu, secreat reader ku). Jadi gimana menurut kamu?

Jadi gini lho, yang panjang lebar itu tadi pengantar buat kali ini aku ngomongin soal thothok lawang alias nakokno alias indikasi melamar/awalan melamar. Ya gitu deh jadi cewek itu, “Ujian Bagi Seorang Wanita Adalah Kesabaran, Sedangkan Cobaan Bagi Seorang Pria Adalah Keberanian” itu adalah kata-kata yang pernah aku baca dan selalu aku ingat karna emang setuju banget sama kata-kata itu. Jadi buat kamu yang merasa pria, hendaknya lebih tegas dan jangan kebanyakan bimbang selagi kamu telah menemukan sosok wanita yang tepat untuk menemani sisa hidupmu. Nggak cuman bagimu, tapi juga bagi keluargamu. Karna kalo ngomongin soal nikah itu bukan soal aku dan kamu lagi tapi tentang keluarga mu dan keluarga ku yang akan menjadi keluarga kita.

Sebenernya ketika kamu nanya bagaimana kita tahu dia adalah jodoh kita, aku pun sering mempertanyakan hal tersebut. Sebatas yang aku tahu, jodoh telah ditentukan jauh sebelum kita dilahirkan dan seseorang pernah menjawab pertanyaan di atas itu dengan jawaban yang sebenernya benar tapi kuran grrrrrrrrrrrrr. Dia jawab bahwa kita tau dia jodoh kita ketika dia menikah dengannya. :D

Selama kita tau masih muda, single, dan belum nikah, menurutku sih bukalah hati untuk siapa pun yang ada niatan baik dengan kita. Nggak usah lah ngeliat dia tampan, cantik, ataupun kaya, karna semua itu nggak bakal dibawa mati kok. Carilah berdasarkan ajaran agama dan utamakan karna agamanya. Maukan nantinya ke JANNAH bersamanya? Kalo aku sih mau bangeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttttt!!!!!! Kalo misal ngomongin soal kemapanan seseorang, wajar sih menurut ku. Jadi pantang menyerah aja buat berkarir dan berusaha. Kan memang sebagai manusia kita wajib beribadah seakan bakalan mati besok dan bekerja seakan bakalan hidup selamanya. Tapi kemapanan bukanlah alasan utama buat menunda pernikahan. Bukankah Allah menjamin rezeki kita selama kita berusaha? Danbukankah menikah akan memperlancar rejjeki kita? Karna memang menikah adalah ibadah dan sejatinya hukumnya sunnah, meskipun hukumnya dapat berubah sesuai niatan mereka masing-masing.

Balik lagi soal thothok lawang. Jika kamu adalah wanita dan mengalami kegalauan dimana ada orang datang kerumah, memiliki niatan baik untuk melamar atau baru sekedar berkenalan, tidak ada salahnya mencoba mengenal terlebih dulu. Ya kali doi adalah jodoh yang dikirimkan Allah buak kamu kan. Tapi untuk memutuskan apakah kamu memilihnya untuk menjadi pendamping hidupnya atau tidak, mintalah petunjukNya, shalat istigharah misalnya. J

pict source: seulrara13.wordpress.com

Nah kalo bagi pria apalagi yang sudah cukup umur untuk menikah, carilah wanita yang memang baik menurutmu dan bisa membuatmu yakin dan memberanikan diri tuk datang ke rumahnya. Jika kamu memang memiliki niat baik dan sudah menemukan sosok wanita yang menurutmu tepat, pastinya kau tak akan membiarkannya berlama-lama menunggu. Karna dalam penantiannya, bisa jadi akan muncul sosok pria lain yang juga menginginkannya tuk menjadi pendamping hidup. Meskipun wanita tersebut memiliki perasaan yang sama denganmu, namun jangan lah kamu mengabaikannya dan hanya berserah diri karena semua manusia telah diciptakan berpasang-pasangan dan telah ditentukan siapa jodohnya, tapi bukan kah kita wajib untuk berusaha? Berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri padaNya sudah pasti, akan tetapi bagiku sebagai seorang pria yang perlu dipegang adalah omongan dan komitmennya. Jika terlalu pasrah dan berserah diri sepertinya pria akan jauh dari kata wibawa. Itu sih menurutku pribadi, boleh dong berpendapat, toh aku juga belum nikah jadi semua hanyalah dari sudut pandang aku yang masih single ini (dibaca: jomblo).

pict source; www.gambar-katakata.com



Sekian dari aku, terimakasih sudah berkenan membaca. Dengan senang hati akan lebih bahagia jika ada kritik dan saran di kotak komentar dari kami untuk ku lebih belajar. J