Read Me

Rabu, 27 Mei 2015

Semangat di Masa Kanak-Kanak


Pagi ini aku udah melebarkan senyuman karna suatu hal kecil. Sepele sih sebenernya. Pas berangkat ke kantor ada anak kecil yang lagi berjalan di jalan beraspal. Umur anak itu sekitar 2-3 tahunan, usia belajar jalan gitu deh. Nah sedangkan ibunya lagi asik mengobrol dengan yang lainnya. Pas aku melintas, ibu-ibu itu baru menyadari hal itu dan langsung triak takut anak itu tertabrak, tapi aku hanya tersenyum melihat anak itu karna si anak cuga tersenyum seakan berkata, “Yey, aku berhasil meloloskan diri dan berjalan sejauh ini. Mama, aku bisa”. Saat itu aku berpikir, betapa bersemangatnya kita dulu belajar dan berlatih. Sebelum bisa jalan, kita mau untuk ngesot (dalam bahasa Jawa: Nggangsur), kemudian mulai merangkak, merayap, dan akhirnya berdiri, berjalan, hingga berlari. Tapi sekarang, ketika sudah bisa semua itu, hanya untuk belajar dan mencari pekerjaan, kita sudah mengeluh. Betapa payahnya kita.


Ingatlah, betapa orang tua kita bersabar dalam berjuang melihat anak-anak mereka sukses. Tanpa menyerah memeras keringat. Esok, kita akan mengalami hal itu, karna kita adalah calon Bapak dan Ibu, Mama dan Papa, Ayah dan Bunda. Yes, we are. Jadi sekarang, ketika ingin menyerah, ingatlah masa kanak-kanak kita itu. Kenapa? Karna harusnya pas kita sudah sedewasa ini, kita harus bisa lebih baik, bahkan jauh lebih baik daripada semasa kecil. gampangnya masak iya kita kalah sama anak kecil? J yakinlah, kita pasti bisa!! Semangat dan Bismillah buat kita semua. Selalu bersyukurya, Sist, Bro. J

Selasa, 19 Mei 2015

Di Balik Kata: "Long Last ya"

Pernah nggak sih kamu didoain orang, “Long last  ya” ato “Happy Ending ya” ? Eh ternyata beberapa tahun kemudian kamu ato dia udah sama yang lain. Seringkan yang kayak gini. Nah, ya emang kayak gitu sih. Namanya juga masih nyari pelabuhan hati yang terakhir bener-bener terakhir. Well, nah dengan kejadian kayak gitu, cukup senyum aja lah. Anggap aja itu semua adalah perjalanan dan pelajaran hidup. Siapa sih orang yang niat jadian sama orang buat putus? Pasti pengennya buat lama, bahkan selamanya. Tapi apadaya, orang nikah aja bisa cerai gimana orang yang baru sekedar pacaran.
Awal-awal jadian: romantis, bahagia, ngerasa dunia milik berdua dan yang lain cuman ngontrak, sedangkan kurun waktu agak lama udah agak ribut-ribut, cemburuan, ini itu hingga akhirnya kalo pasangan tersebut nggak bertahan akhirnya hubungan merekapun kandas. Yang udah kandas gitu seringnya susah banget move on. Trauma gitu deh jadinya. Tapi pas udah ketemu sama orang baru yang dirasa lovable jadi nempel banget deh.
Nggak masalah sih sama yang baru bahkan dalam tempo yang relatif cukup cepet. Cuman jangan mpe komunikasi dan silaturahmi sama yang lama keputus. Jangan sampe deh. Ohy, pernah nggak kamu mikir kalo kamu nggak pantas buat siapapun? Aku pernah.

Tapi Allah menyadarkan ku melalui orang-orang baik bahwa semua orang pasti pernah punya masa lalu yang kelam sekalipun, tapi yang terpenting adalah gimana dia sekarang dan nanti. Karna masa lalu nggak mungkin bisa kembali, yang mungkin adalah memperbaiki semuanya. Semangat berjuang kamu, siapapun kamu yang ingin mengubah hidupmu buat jadi lebih baik dari kemarin dan saat ini. J