Read Me

Minggu, 15 Februari 2015

Goa Pindul, Yogyakarta

Yogyakarta atau sering disebut dengan Jogja adalah kota yang masih kental banget sama budaya. Nggak cuman budaya yang dijaga tapi wisata alamnya pun senantiasa terjaga, bahkan dikembangkan. Goa pindul adalah salah satu tempat wisata yang ada di Wonosari. Kamu bisa milih wahana air apa aja yang kamu pengen mulai dari tubing atau bisa juga sekedar caving atau menelusuri goa. Buat kamu yang nggak bisa renang nggak usah khawatir, soalnya perlengkapan keamanan di sana udah cukup memadai kok kayak pelampung dan juga sepatu karet. Buat biaya cukup terjangkau kok. Di dalem goa kamu bakalan ngeliat berbagai bentuk-bentuk stalakmit dan stalaktit yang ada di sana. Banyak juga kelelawar yang bersarang di Goa Pindul, yach layaknya goa-goa pada umumnya sih. Kamu pas caving dan tubing bakalan ditemenin sama petugas kok, jadi nggak perlu khawatir.
Bedanya caving sama tubing itu kalo caving cukup menelusuri goa dengan arus yang tenang, tapi kalo tubing kamu akan menelusuri sungai Oya dengan ban yang kamu tunggangi. Dan buat memulai tubing itu kamu harus jalan kaki beberapa meter dari mobil yang nganter kamu dari abis caving sambil ngebawa ban gede yang bakal kamu tunggangin. Apesnya pas aku ke sana pas musim ujan, jadi jalannya licin gila. Alhasil aku beberapa kali terpeleset dan berlumpur L. But, is oke, aku menikmati tubing ku pada akhirnya.
Nah di tengah perjalanan, kamu bakalan nemuin semacam air terjun di sebelah kiri. Buat kamu yang ngaku berani sama tantangan apalagi soal ketinggian, kamu harus nyoba terjun sekitar hampir 10 meter yang sebelumnya harus naikin anak tangga yang melawan arus air yang ngalir dari atas. Sayangnya pas itu baterai kameranya lagi abis, jadi nggak bisa diabadikan deh. Yang pasti pas terjun dan nyampe ke air, aku keminum ma tu air sungai. Nggak masalah sih, yang pasti di situ aku ngebuktiin kalo aku cukup pemberani dan beneran suka ma hal-hal yang ekstrim. Yaps, permainan ekstrim maksudnya. Temen cowok ku aja ada yang nggak berani nyoba kok. Hahaha..

Ini beberapa foto caving  dan tubing nya aku....
Caving
Ini tangga yang aku maksud sebelum loncat

Di tengah perjalanan menuju awal lokasi tubing

Sungai Oya, lokasi tubing

Pulau Sempu, Malang

Stasiun Kota Batu
Malang emang salah satu kota di Indonesia yang punya banyak banget destinasi wisata. Mulai dari pantai, pegunungan, maupun di pusat kotanya. Walopun nama kotanya “Malang”, tapi kota itu tak semalang namanya. *ngomong apaan sih aku?? Abaikan sajalah. Yang pasti kamu nggak bakalan kecewa deh kalo jelong-jelong (dibaca: jalan-jalan) kesana.
Contohnya aja kota batu. SeBATU itu aja punya banyak banget tempat wisata, apalagi seMALANG. Tapi di sini aku bakalan cerita soal tempat-tempat yang udah aku kunjungin bareng temen-temen bolang aku sekitar 8 bulan lalu sih. Sebelumnya aku udah pernah ke Malang sebelumnya, tapi waktu itu pas acara rekreasi SMP gitu deh. Dulu akunya ke Coban Rondo sama Jatim Park 3 kayake. Duh, aku lupaaaa...kalo nggak 3 ya 1 deh.
Oke lupain aja cerita SMP aku di Malang, karena waktu itu aku masih amat polos dan cuman bisa follow guru-guru ku yang ntah melangkahkan kakinya kemana. Beda cerita sama jalan-jalanku 8 bulan yang lalu. Secara aku yang udah jadi seorang mahasiswa, nyoba buat ngebolang dengan duwit hasil tabungan aku selama ini. Semarang-Malang kita tempuh dengan kereta kelas ekonomi dengan harga tiket Rp 65.000 (*seinget ku). Rombongan kita yang hampir berjumlah 20 anak mendarat di kota Batu dan langsung nego-nego harga sama kendaraan pribadi yang kita sewa secara murah meriah, gratis tour guide (dibaca: angkot dan sopirnya) selama beberapa hari di Malang. Setibanya di sana aku bareng temen-temen langsung nyari penginapan. Banyak banget pilihan penginapan, tinggal pinter-pinter kita milihnya aja. Dan malam itu juga kita menemukan tempat yang pas banget buat kita. Pas di dompet, pas di hati, pas juga fasilitas dan lokasinya. Abis naruh barang-barang, kita pun berjalan manuju Batu Night Spectacular (BNS). Cukup menapakkan beberapa kaki dari penginapan, kita udah sampe di sana. Saking deketnya malahan bisa liat BNS dari balkon penginapan. :D Nih foto kita di BNS:
Batu Night Spectacular

Keesokan harinya pas lagi nyari sarapan di pasar deket sana, kita pun mampir ke Batu Sekret Zoo, Jatim Park 2. Gegara belum buka, kita mah bebas-bebas aja foto didepannya. Hehehe, baru siangnya kita ke sana bareng serombongan bolang. Mampir juga ke Masjid Turen yang katanya dibangun sama jin. tapi sebenernya sih nggak. ke Bakso Presiden juga lho kita. warungnya di pinggiran rel kereta. rasa dan suasanya, beuhhhhh....nagih!! Foto kita ada banyak nih...
 
Bakso President

Batu Secret Zoo

Masjid Turen (Tampak Atas)

Pulau Sempu adalah tujuan utama kita. Pulau Sempu sebenernya bukanlah tujuan wisata, karena Pulau Sempu merupakan salah satu cagar alam atau semacam tempat yang dilindungilah. Setiap orang yang mau ke sana harus melalui beberapa prosedur dan ngantongin ijin dari pihak berwenang. dan pada umumnya yang pasti diijinin buat ke sana adalah dalam rangka melakukan penelitian. Aku denger-denger juga mulai 2015, wisatawan nggak boleh ke sana lagi alias nggak di buka buat umum. Yah, dengan alesan perlindungan itu tadi.

Buat ke segara anakan, perlu sekitar sejam (tergantung orangnya juga sih) buat tracking menelusuri hutan. Terlebih kalo pas musim ujan, kamu patut ati-ati banget. Licin, cyiiiin. Tapi yang pasti nggak bakalan nyesel dan perjuangan kamu nggak bakalan sia-sia. Inget, jaga kebersihan, bawalah sampahmu pulang setelah kamu juga akan pulang. Kasihan sodara-sodara kamu di sana kalo makan sampah-sampah kamu itu (dibaca: kera). Hehehe, soalnya banyak banget kera disana. Ketenangan bakalan kamu dapetin di sana. Super deh suasananya. Dulu sih gegara ke sananya weekend jadinya pas rame banget. Tapi tetep asoy Cuy...:* Nih aku liatin foto-fotonya aku bareng temen-temen pas di Sempu.
Kadang ombaknya sampai naik tebing dan tingginya beberapa meter, so be careful

Perkemahan dari atas tebing
Swim..swim..swim..makin ke tengah makin dalem
Di tengah tracking nih

Baru turun dari kapal penyeberangan, siap tracking

Jumat, 13 Februari 2015

Pejuang Surga

picture by: kaskus

Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya sakit, sampe-sampe belakangan ada lagu yang ngehits, “Sakitnya tu disini...”.
Nggak sedikit orang yang suka ngeluh pas dia ngerasain sakit. Keluh kesah yang ada itu seringkali membuat orang lain risih. Mungkin orang seperti itu salah satu orang yang kurang perhatian, jadi ingin meluapkan segalanya disosmed ato orang lain.
Sering kita temui sosok-sosok pengemis yang menengadahkan tangannya untuk berharap belas kasihan orang lain. Tapi sosok-sosok itu sekarang tidak mampu menggetarkan hatiku, ya mungkin aku bukan orang yang memiliki jiwa sosial tinggi, hanya saja bukan karna itu. Rasa percaya yang dulu sempat ada, seakan telah sirna. Aku pun tak mau sosok itu selalu berharap dan berpangku tangan tanpa berusaha tuk endapat semuanya sendiri. Ntahlah, mungkin karna banyak pemberitaan miring mengenai hal tersebut. Pengemis yang sebenarnya kaya, dan lain sebagainya. Terlebih ketika para pengemis tersebut mengajak anaknya buat ngemis, itu adalah hal paling tragis yang dilakukan orang tua kepada anaknya selain penganiayaan.
Sebagai orang tua yang baik, hendaknya dia mengajarkan anak-anaknya untuk tetap berjuang dan bekerja keras untuk menghapuskan kemiskinan dari keluarganya. Bahkan orang tua yang baik akan melakukan apapun agar anaknya tak senasib dan merasakan kesakitan yang sama yang dia rasakan.
Seringkali kita dipertemukan kepada orang-orang yang berjuang dengan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki. Banyak juga tulisan-tulisan yang membantu kita sadar akan posisi kita dan melihat orang-orang disekitar kita. Seorang tua renta yang berjalan di antara derasnya hujan dan dinginnya malam dengan menjajakan barang dagangannya yang mungkin tak kita butuhkan. Akan tetapi semua itu hanya dilakukan buat menghindari rasa pasrah dan menyerah akan kehidupannya. Sosok yang luar biasa di mataku, sosok pejuang yang hebat yang senantiasa memperjuangkan hidupnya hanya dengan mendapatkan beberapa rupiah atas peluh yang telah menetes dari sekujur tubuhnya.

Terkadang aku berpikir, kemana keluarga dan anak-anaknya. Ntahlah, hanya saja aku berdoa, semoga meskipun sulit dan sakit, sosok itu akan senantiasa tersenyum dan diberikan kesehatan. Dan aku yakin dan percaya bahwa Allah akan selalu melindunginya dan InsyaAllah menyediakan surga untuknya. Amin